Mimpi besar anak-anak Papua kembali menyala. Lewat Program ADEM 2025, 115 siswa terpilih siap menempuh pendidikan SMA/SMK di luar tanah kelahiran mereka demi masa depan yang lebih cerah.
Kilasinformasi.com, Jakarta — Pemerintah kembali membuka akses pendidikan menengah berkualitas bagi generasi muda Papua melalui Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) 2025. Tahun ini, sebanyak 115 siswa asal Provinsi Papua dinyatakan lolos dan akan melanjutkan pendidikan di enam provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Bali.
Program ini digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik). Tujuannya, memperluas akses pendidikan sekaligus membentuk karakter dan mental tangguh siswa Papua.
Baca Juga, Kilasinformasi: Menteri Dody Pastikan 63 Sekolah Rakyat Tahap IA Siap Sambut Tahun Ajaran Baru 14 Juli
Dalam acara pelepasan peserta di Jayapura, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Media, Ma’ruf, menyampaikan pesan penuh semangat. “Kalian adalah orang-orang pilihan. Beasiswa ADEM ini ibarat emas. Buktikan bahwa kalian bisa beradaptasi dan berprestasi di lingkungan baru,” kata Ma’ruf pada Rabu (9/7/2025).
Ia juga mendorong peserta untuk menanamkan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seperti bangun pagi, ibadah, olahraga, makan sehat, belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu. “Kesuksesan bukan hanya soal nilai, tapi juga kontribusi sosial dan karakter pribadi,” tambahnya.
Laorens Wantik, Kabid Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Papua, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan menitipkan harapan besar kepada para peserta. “Kalian adalah aset Papua. Jaga nama baik dan buktikan bahwa anak Papua bisa bersaing dengan tekad dan sikap positif,” ujarnya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Internet Masuk Sekolah Rakyat, Komdigi Pastikan Anak Muda Tak Tertinggal Digital
Cerita inspiratif juga datang dari dua peserta ADEM, yakni Sesilia Saroi Marei dari SMPN 1 Sentani dan Melki Zedek Maikel Aruri dari SMP YPPK Taruna Tegasa, Keerom. Sesilia menyebut program ini sebagai mimpi yang jadi nyata. “Saya bangga bisa sekolah di luar Papua. Ini langkah awal untuk membawa perubahan bagi tanah kelahiran,” ungkapnya.
Melki juga menyambut penuh semangat kesempatan ini. “Saya akan bersekolah di Jawa Barat. Ini adalah momen emas untuk membentuk jati diri. Suatu hari, saya ingin kembali dan membangun Papua,” katanya mantap.
Sumber: infopublik.id


