Kilasinformasi.com, 26 Februari 2025, – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan apresiasi terhadap tindakan nyata pengusaha Bali, Gusti Ngurah Anom (Ajik), yang mempekerjakan lebih dari satu persen penyandang disabilitas, sesuai dengan ketentuan undang-undang. Gus Ipul menilai bahwa keberpihakan Ajik terhadap kaum difabel perlu dicontoh oleh lebih banyak pengusaha.
Gus Ipul mengatakan, “Saya datang untuk belajar dan mengajak pengusaha lain meniru Pak Ajik yang telah membuka kesempatan kerja bagi siapa saja, baik dalam bentuk pendidikan, pelatihan, maupun magang, hingga akhirnya menjadi pegawai tetap di perusahaan ini.” Ia juga menggarisbawahi bahwa pengusaha seperti Ajik telah memberikan contoh yang sangat baik dengan menyediakan lapangan kerja lebih dari satu persen bagi penyandang disabilitas, yang melebihi ketentuan yang diatur oleh pemerintah.
Berdasarkan undang-undang, sektor pemerintah dan BUMN diwajibkan memberikan peluang kerja bagi penyandang disabilitas sebanyak 2 persen dari total pegawai, sedangkan sektor swasta sebanyak 1 persen. Dalam hal ini, Ajik Krisna dari Krisna Nusantara Grup telah menunjukkan komitmen luar biasa dengan melibatkan penyandang disabilitas lebih dari kewajiban yang diatur, sebuah tindakan yang menurut Gus Ipul layak mendapatkan apresiasi khusus.
Baca Juga, Kilasinformasi : DWP Kemensos Siap Sukseskan Program Pemerintah Prabowo, Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan UMKM!
Kolaborasi untuk Pemberdayaan Penyandang Disabilitas
Gus Ipul menyatakan bahwa untuk meniru jejak Ajik, Kementerian Sosial (Kemensos) telah melakukan berbagai kolaborasi strategis dengan perusahaan-perusahaan besar, seperti PT Krisna Nusantara Grup, PT Mitra Adiperkasa Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat program pemberdayaan sosial dan ekonomi bagi penyandang disabilitas, sekaligus menumbuhkan kesadaran di kalangan dunia usaha untuk membuka lebih banyak kesempatan bagi kelompok difabel.
Namun, Gus Ipul menekankan bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang menyediakan lapangan kerja. Untuk itu, Kementerian Sosial juga berfokus pada peningkatan kapasitas dan keterampilan penyandang disabilitas. “Peningkatan keterampilan dan pelatihan adalah kunci agar mereka bisa berkompetisi di pasar kerja yang lebih luas,” katanya. Program pelatihan yang diberikan oleh Kementerian Sosial diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk bekerja secara mandiri dan produktif.
Inspirasi dari Pengusaha yang Peduli Sosial
Gusti Ngurah Anom (Ajik), selaku pemilik Krisna Nusantara Grup, merasa terharu dengan kunjungan Menteri Sosial dan apresiasi yang diberikan terhadap upayanya dalam memberdayakan kaum difabel. “Ini merupakan kebanggaan besar bagi kami, sebagai garda terdepan dalam kesejahteraan sosial, khususnya di Bali,” ujarnya.
Baca Juga, Kilasinformasi : Target Tuntas! Kemensos Pastikan Pencairan Bansos Sebelum Ramadan, Begini Update Terbarunya!
Ajik mengungkapkan bahwa sebelum sukses dengan bisnis Krisna, dirinya memulai usaha konveksi dengan memperkenalkan skema pemberdayaan difabel sejak awal. Ia mengungkapkan, “Saat ini, sekitar 70 persen dari kegiatan usaha kami dialokasikan untuk kegiatan sosial, dan 30 persen untuk keuntungan perusahaan. Setiap bulan kami melaksanakan kegiatan sosial sebagai bagian dari tanggung jawab kami kepada masyarakat.”
Kini, dengan perkembangan usaha Krisna, Ajik berencana untuk memperluas tempat usahanya di Gianyar, dengan luas lebih dari 4 hektare. “Kami ingin mengangkat kearifan lokal, seni, dan budaya. Bagi kami, bisnis bukan semata-mata soal margin laba,” tambahnya.
Ajik percaya bahwa kontribusi besar terhadap masyarakat ini justru akan mendatangkan kemajuan bagi usahanya. Bahkan, ia berharap dalam dua atau tiga tahun ke depan, pembangunan tempat usaha baru di Gianyar bisa selesai dan beroperasi.
Sumber : Kementrian Sosial