Kilasinformasi.com, 27 Februari 2025 – Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah meluncurkan uji petik dan pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kolaborasi ini diatur dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk memperbarui data yang menjadi dasar penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan bahwa proses pemutakhiran ini merupakan kelanjutan dari penyelesaian DTSEN yang telah selesai, dan kini dilakukan pengecekan langsung atau ground check di lapangan. “DTSEN sudah selesai, kita sedang melakukan ground check,” ujar Gus Ipul dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Baca Juga, Kilasinformasi : Mensos Gus Ipul Tegaskan Pentingnya Peran Pendamping PKH dalam Pemutakhiran DTSEN
Sebagai bagian dari langkah awal, Kemensos telah menyelenggarakan pelatihan bagi seluruh pihak terkait, termasuk pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dinas sosial daerah, serta BPS pusat dan daerah. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan seluruh data yang diperbarui tetap konsisten dan akurat, agar bantuan sosial dapat tepat sasaran.
“Data ini akan menjadi pedoman utama kami dalam menyalurkan bantuan sosial pada triwulan kedua tahun ini,” kata Gus Ipul. Ia menambahkan bahwa pemutakhiran data DTSEN ini bersifat rutin dan berkelanjutan, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas data dari waktu ke waktu, meski prosesnya memerlukan waktu yang cukup panjang.
Demi mendukung kelancaran pemutakhiran, lebih dari 33.000 pendamping PKH diwajibkan mengikuti pelatihan terkait DTSEN. Proses pelatihan ini, yang akan disertai dengan ujian sebagai bentuk evaluasi, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam melakukan pemutakhiran data.
Terkait perbedaan data penerima bantuan antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan DTSEN, Gus Ipul mengakui adanya selisih. “Karena ini diukur ulang dan dipadankan dengan data-data lainnya, pasti ada yang keluar dan masuk,” tambahnya. Untuk memastikan akurasi, Kemensos akan melakukan ground check lebih lanjut.
Baca Juga, Kilasinformasi : Empat Bupati di Jawa Timur Bertemu Gus Ipul, Siap Majukan Pengentasan Kemiskinan Lewat DTSEN
Sementara itu, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa MoU Pemutakhiran DTSEN bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara BPS dan Kemensos. Menurutnya, keberhasilan dalam memperbarui data sosial sangat bergantung pada kerjasama yang solid antara kedua institusi tersebut.
Amalia menambahkan bahwa DTSEN akan diperbarui setiap tiga bulan sekali, melalui berbagai mekanisme seperti ground check, aplikasi Cek Bansos, dan integrasi data dengan instansi lain seperti BPJS Kesehatan dan KPU. “Kami juga akan terus melakukan rekonsiliasi dengan Dukcapil karena data Dukcapil juga selalu berubah,” ujarnya.
BPS berencana untuk melakukan ground check selama dua minggu, yang akan memastikan kelengkapan 36 variabel data yang penting bagi pemutakhiran DTSEN. “Semakin lengkap variabel yang terdata, semakin baik kualitas datanya,” ujar Amalia.
sumber : Kemensos