Kilasinformasi.com, 28 Februari 2025, – Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengunjungi proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Sleman – Banyurejo pada Kamis (27/2). Dalam peninjauan ini, Dody menekankan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam setiap tahap pembangunan.
Menurut Menteri Dody, pembangunan tol ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas di wilayah segitiga emas Joglosemar (Yogyakarta-Solo-Semarang), tetapi juga berpotensi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sektor pariwisata. “Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Dengan akses yang lebih mudah ke Borobudur dan destinasi wisata lainnya, diharapkan kunjungan wisatawan akan meningkat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Dody.
Baca Juga, Kilasinformasi : Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Akan Beroperasi Terbatas untuk Mudik Lebaran 2025
Menteri Dody juga mengingatkan agar pembangunan tol tetap memperhatikan dampak lingkungan dan sosial. “Faktor-faktor lingkungan dan sosial harus diperhitungkan dan dikaji secara cermat. Jangan sampai ada aspek yang terabaikan sehingga dapat menimbulkan dampak negatif pada masyarakat maupun ekosistem,” tegasnya.
Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki panjang total 75,12 km dan dimulai pada 2022. Pengerjaan Seksi 1, yang membentang dari Sleman hingga Banyurejo sepanjang 8,8 km, telah mencapai 96,08% untuk pembebasan lahan dan 75,9% untuk konstruksi. Proyek ini ditargetkan selesai pada Juli 2026. Sementara itu, Seksi 6 yang menghubungkan Simpang Susun Ambarawa dengan Bawen sepanjang 4,98 km telah mencapai 95,58% untuk pembebasan lahan dan 53,60% untuk konstruksi, dengan target penyelesaian pada Desember 2025.
Seksi 2 hingga 5, yang meliputi rute dari Banyurejo hingga Ambarawa sepanjang 61,34 km, masih dalam tahap persiapan. Proyek ini dikerjakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), yang bertanggung jawab atas pembangunan jalan tol ini. Jalan tol ini akan menghubungkan dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan akan menjadi bagian dari jaringan Tol Trans Jawa, yang menghubungkan Semarang-Solo dengan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.
Baca Juga, Kilasinformasi : Dua Ruas Tol Trans Sumatera Siap Diresmikan untuk Dukung Mudik Lebaran 2025
Menteri Dody berharap proyek ini dapat memperkuat Yogyakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Jawa bagian selatan. “Dengan meningkatnya konektivitas, kita bisa mempercepat perkembangan industri, perdagangan, dan pariwisata di Yogyakarta. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi bagaimana kita membangun ekosistem ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan,” pungkasnya.
sumber : Pu.go.id