Kilasinformasi.com, 23 Maret 2025, — Setiap perjalanan menuju kesuksesan selalu dipenuhi dengan tantangan, dan kisah Nora Sirait adalah contoh nyata bagaimana tekad dan semangat tak kenal lelah dapat mengubah nasib. Berasal dari keluarga petani yang hidup sederhana di Porsea, Nora tidak hanya menjadi guru yang menginspirasi, tetapi juga mencatatkan namanya sebagai penulis soal Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) tingkat nasional.
Lahir pada 1989 sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara, Nora tumbuh dalam keterbatasan ekonomi yang tidak menghalanginya untuk bermimpi besar. Sejak kecil, ia mendapatkan pesan berharga dari orang tuanya: “Rajin-rajinlah sekolah, tuntutlah ilmu, agar kelak menjadi orang yang bermanfaat dan tidak seperti orang tuamu ini.” Pesan sederhana ini menjadi bahan bakar semangatnya untuk terus belajar, tidak hanya demi dirinya, tetapi juga untuk memberi dampak positif bagi orang lain.
Baca Juga, Kilasinformasi: Guru MAN 2 Rembang Raih Prestasi Gemilang, Terpilih Jadi Penulis Teks Utama Buku Mapel Fikih Berbahasa Arab
Setelah menuntaskan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) pada 2011, Nora lulus dengan predikat wisudawan terbaik di jurusan FKIP Matematika. Meskipun impian untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3 tertunda karena keterbatasan finansial, semangatnya tidak surut. Sejak 2010, ia mengabdikan diri sebagai guru honorer di SD Muhammadiyah 03 Medan hingga 2018, sambil terus meningkatkan kapasitas diri melalui berbagai pelatihan. Baginya, mengajar bukan sekadar profesi, melainkan panggilan hati untuk memberi kontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan.

Pada 2019, Nora meraih langkah besar dengan lulus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tidak berhenti di situ, ia semakin mengembangkan diri hingga pada 2021 terpilih sebagai Fasilitator Numerasi Madrasah Ibtidaiyah (Fasda MI). Dalam peran ini, ia mendampingi 25 Kelompok Kerja Guru (KKG) di Kota Nias dan Medan, menyadari betapa pentingnya kualitas guru dalam mencapai pendidikan yang lebih baik.
Pencapaiannya tak terhenti pada posisi fasilitator. Pada 2023, ia terpilih sebagai penulis soal Asesmen Kompetensi Guru (AKG) tingkat TK. Keinginan untuk memahami lebih dalam soal-soal AKG yang pernah diikutinya mendorongnya untuk ikut serta dalam penyusunan soal. Setelah melewati berbagai seleksi ketat, Nora berhasil menjadi bagian dari tim penyusun soal AKG. Namun, pencapaian terbesar datang pada 2024 ketika ia terpilih sebagai satu-satunya perwakilan dari Sumatera Utara sebagai penulis soal AKMI Numerasi MI tingkat nasional.
Menjadi bagian dari tim penulis soal AKMI bukanlah tugas yang mudah. Proses seleksi yang sangat ketat dan tuntutan untuk menghasilkan soal yang berkualitas memerlukan kerja keras dan ketekunan yang luar biasa. “Kualitas soal menunjukkan kualitas jati diri,” ungkap Nora dengan tegas. Meskipun terkadang menghadapi kelelahan dan rintangan, ia melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang dan mencapai lebih banyak.
Keberhasilan Nora juga membuka peluang baginya untuk menjelajahi berbagai daerah di Indonesia, sebuah perjalanan yang sebelumnya tampak mustahil untuk dilakukan. Dengan kerja keras dan dedikasi, ia mampu melangkah lebih jauh dan memberi inspirasi kepada banyak pendidik lainnya di Tanah Air.

Dari anak petani dengan latar belakang sederhana, Nora Sirait kini telah menjadi salah satu sosok inspiratif dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk mencapai impian. Dengan tekad dan semangat pantang menyerah, ia tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas, terutama bagi dunia pendidikan di Indonesia.
“Saya percaya bahwa ilmu adalah kunci untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang,” ujar Nora, mengakhiri percakapan dengan penuh keyakinan.
Kini, langkah Nora Sirait terus berlanjut, meninggalkan jejak yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga memotivasi para pendidik di seluruh Indonesia untuk terus belajar, berkembang, dan memberikan yang terbaik bagi generasi mendatang.
Sumber : Kementrian Agama


