Kilasinformasi.com, 23 Maret 2025 — Di tengah kesibukan belajar, terdapat kisah inspiratif tentang semangat perjuangan seorang siswa bernama Muhammad Yarindu Setiawan. Siswa kelas 7 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mubarok, Kecamatan Rembang, ini bukan hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga membantu orang tuanya dalam mencari nafkah dengan cara yang luar biasa. Bersama adiknya, Desember Demayanti, yang masih duduk di bangku kelas 4 SD, ia berkeliling menjajakan jamu dari rumah ke rumah dengan semangat yang tak kenal lelah.
Setiap hari, tanpa kenal lelah, Yarindu mengayuh sepeda kecilnya melintasi jalanan Rembang Kota. Bukan untuk berolahraga, melainkan untuk menawarkan jamu racikan ibunya. Jamunya, yang terkenal dengan rasa kunir asem yang segar, dijual seharga Rp5.000 per botol. Setiap harinya, baik Yarindu maupun adiknya, Dema, mampu menjual sekitar 20 botol jamu, meskipun mereka harus berkeliling puluhan kilometer.
“Alhamdulillah, jamunya habis terus. Saya senang bisa membantu ibu. Uangnya buat jajan di sekolah dan kebutuhan lainnya,” ujar Yarindu dengan penuh kebanggaan, saat diwawancarai di Rembang, Jumat (21/3/2025). Mereka memulai penjualan setelah pulang sekolah, tepatnya mulai pukul 13.00, dan hanya pulang setelah jamu yang mereka jual habis.
Baca Juga, Kilasinformasi: Aini Zahra, Siswi Madrasah Berprestasi yang Membantu Ayah Berjualan Es di Sekolah
Kisah perjuangan Yarindu dan Dema tidak hanya menarik perhatian masyarakat sekitar, tetapi juga mengundang empati. Mereka seringkali menjajakan jamunya di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang. Kepala Kemenag Rembang, Moh. Mukson, bahkan menjadi pelanggan setia yang kerap memborong jamu yang mereka jual.
Bantuan dari Kemenag untuk Meningkatkan Usaha
Ketekunan Yarindu dan Dema yang tak mengenal lelah dalam membantu orang tua mereka mendapat perhatian dari pihak Kemenag Rembang. Melihat kondisi produksi jamu yang masih sederhana, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Rembang, Sri Farida Ristiyana bersama tim, melakukan survei ke rumah Yarindu di Desa Pedak, Kecamatan Rembang. Dari hasil survei tersebut, pihak Kemenag Rembang memutuskan untuk memberikan bantuan berupa zakat produktif untuk mendukung usaha keluarga Yarindu.
Bantuan zakat produktif yang diberikan oleh Kemenag Rembang berupa peralatan produksi jamu, termasuk satu set kompor gas dan panci, senilai Rp1 juta. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Kepala Kemenag Kabupaten Rembang, Moh. Mukson, kepada Maryati, ibu dari Yarindu, pada acara Festival Ramadan 1446 H yang diadakan pada 21 Maret 2025 di aula Kemenag Rembang.
“Kami berharap dengan bantuan zakat ini, produksi jamu bisa meningkat dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi keluarga, terutama untuk memenuhi kebutuhan empat anak mereka,” ujar Moh. Mukson dalam acara penyerahan bantuan tersebut.
Baca Juga, Kilasinformasi: Perjalanan Nora Sirait: Dari Anak Petani Menjadi Penulis Soal AKMI Nasional
Maryati, ibu dari Yarindu, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kemenag Rembang atas bantuan yang diberikan. Ia berharap bantuan tersebut bisa memperlancar usaha jamu yang telah dirintisnya bersama suami, Achmad Dedi Setiawan. Dengan adanya bantuan peralatan produksi yang lebih baik, Maryati optimis usaha jamunya akan berkembang lebih pesat dan dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.
Melihat semangat dan kegigihan Yarindu, Dema, serta orang tua mereka, kita dapat belajar bahwa kerja keras, ketekunan, dan keikhlasan dalam membantu orang tua adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih baik. Kisah mereka bukan hanya tentang jualan jamu, tetapi tentang semangat untuk terus belajar dan berjuang demi keluarga.
Yarindu, meskipun masih muda, sudah menunjukkan sikap dewasa dan tanggung jawab yang luar biasa. Semoga kisahnya dapat menginspirasi banyak anak muda lainnya untuk tidak hanya mengejar pendidikan, tetapi juga berperan aktif dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Sumber : kementrian Agama


