Dies Natalis ke-55 UIN Walisongo dihadiri Menteri Abdul Mu’ti. Ia soroti pentingnya pendidikan karakter dan apresiasi pendirian Fakultas Kedokteran.
Kilasinformasi.com, 11 April 2025, — Suasana haru dan semangat mewarnai peringatan Dies Natalis ke-55 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Bukan hanya karena usia institusi yang makin matang, tetapi juga karena kehadiran sosok alumni yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Prof. Mu’ti, yang dulu menimba ilmu di Fakultas Tarbiyah angkatan 1986, kini kembali sebagai menteri dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam acara yang digelar di Auditorium 2 Kampus 3 Gedung Tgk. Ismail Yaqub, ia disambut sebagai tokoh inspiratif yang mewakili perjalanan panjang intelektual kampus tersebut.
“Saya kembali ke sini setelah 39 tahun. Dulu saya reporter majalah Amanat, kini saya yang diliput oleh Amanat. Ini sungguh perjalanan hidup yang tak terduga,” ungkapnya dalam pidato bertajuk Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Baca Juga, Kilasinformasi: UIN Sunan Ampel Surabaya Resmi Buka Fakultas Kedokteran
Dalam paparannya, Prof. Mu’ti menekankan bahwa kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), tidak boleh menggeser esensi pendidikan karakter. “Teknologi boleh semakin canggih, tapi harus dikendalikan oleh manusia yang berkarakter. Pendidikan yang berkualitas itu mendalam dan membangun manusia secara utuh,” tegasnya.
Ia juga menyoroti peran guru sebagai aktor utama perubahan pendidikan. Menurutnya, dengan adanya tunjangan sertifikasi, kini saatnya fokus pendidikan beralih dari urusan administratif ke pengembangan kualitas dan kapasitas pendidik.
“Guru adalah jantung pendidikan. Jika mereka kuat, maka sistem pendidikan kita akan kokoh,” tambahnya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Mahasiswa UIN Jakarta Terbitkan Tiga Buku dan Puluhan Artikel Jurnal
Momentum Dies Natalis kali ini semakin spesial dengan pengumuman resmi berdirinya Fakultas Kedokteran. Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., menyebut hal ini sebagai “hadiah ulang tahun terbaik” untuk institusi di usia emasnya.
“SK pendirian Fakultas Kedokteran sudah kami terima kemarin. Ini simbol bahwa UIN Walisongo terus berkembang dan menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, universitas ini juga meluncurkan Program Studi Bisnis Digital sebagai respons terhadap tren industri digital. Hal ini menegaskan komitmen kampus dalam menghadirkan pendidikan yang relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman.
Baca Juga, Kilasinformasi: Wildani Hefni: Perjalanan Seorang Santri Menjadi Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember
Dalam periode 2024–2025, UIN Walisongo mencatat sejumlah pencapaian strategis: status akreditasi institusi “Unggul”, raihan prestasi nasional dalam Humas Award, serta predikat “informatif” dalam keterbukaan informasi publik selama empat tahun berturut-turut.
Saat ini, kampus tersebut memiliki 47 guru besar, 599 dosen, 384 tenaga kependidikan, dan lebih dari 20 ribu mahasiswa aktif. Sebuah angka yang mencerminkan besarnya kontribusi UIN Walisongo dalam ekosistem pendidikan nasional.
Paparan akademik dari Dr. Hj. Fihris, M.Ag juga memperkaya acara, dengan membahas pendekatan deep learning sebagai strategi pendidikan masa depan yang lebih personal dan transformatif.
Sumber : Kemenag