Close Menu
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
Selasa, Juli 1
Facebook X (Twitter) Instagram
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
You are at:Beranda » Menuju Pariwisata Berkelanjutan
Berita Unggulan

Menuju Pariwisata Berkelanjutan

KilasInformasiBy KilasInformasiMei 11, 202503 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Menuju Pariwisata Berkelanjutan: Yogyakarta Siap Jadi Lokomotif Transformasi. Foto: Istimewa
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Yogyakarta dorong pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat dan lingkungan. Wellness tourism dan UMKM jadi kunci transformasi masa depan.

Kilasinformasi, Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta tengah bersiap menatap masa depan pariwisata dengan semangat baru: keberlanjutan. Bukan sekadar mengejar angka kunjungan wisatawan, DIY didorong untuk menjadikan sektor ini sebagai motor penggerak perubahan sosial, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini ditegaskan oleh Agus Budi Rahman, Sekretaris Umum DPD Putri DIY sekaligus pengelola Taman Pintar, dalam keterangannya pada Minggu (11/5/2025). Ia mengajak seluruh pelaku dan pemangku kepentingan untuk menyambut momen penting Hari Pariwisata Dunia 27 Oktober 2025 dengan langkah konkret, berlandaskan tema “Tourism and Sustainable Transformation”.

“Pariwisata tidak boleh lagi semata-mata soal uang dan jumlah wisatawan. Ia harus menjadi jalan menuju kedamaian, kesejahteraan, dan pelestarian lingkungan,” ujar Agus.

Baca Juga, Kilasinformasi: Yogyakarta Tetap Jadi Primadona Wisata, Tapi Perlu Kolaborasi Nyata!

Menurut Agus, arah baru ini perlu ditopang oleh empat pilar utama: People (masyarakat), Planet (lingkungan), Prosperity (kemakmuran), dan Peace (perdamaian). Setiap pilar saling menguatkan dan harus dihidupkan secara bersamaan.

  • People: Masyarakat bukan hanya menjadi objek pariwisata, tetapi subjek utama. Mereka harus terlibat aktif, dari perencanaan hingga pengelolaan.

  • Planet: Kelestarian lingkungan menjadi dasar yang tak bisa ditawar. Isu seperti krisis air, sampah, hingga perubahan iklim harus masuk ke agenda utama sektor pariwisata.

  • Prosperity: Fokusnya adalah pemerataan manfaat. Pariwisata tak boleh lagi eksklusif untuk segelintir pelaku besar, melainkan menyentuh UMKM dan masyarakat akar rumput.

  • Peace: Ketika lingkungan lestari dan masyarakat sejahtera, maka potensi konflik pun mereda. Pariwisata bisa menjadi jalan menuju harmoni sosial.

“Kita butuh pariwisata yang manusiawi dan inklusif, bukan hanya transaksional,” tambah Agus.

Baca Juga, Kilasinformasi: Labuan Bajo Perkuat Komitmen Pariwisata Hijau lewat Gerakan Wisata Bersih

Agus menyoroti pentingnya mengembangkan wellness tourism, yaitu pariwisata yang mengedepankan kesehatan, ketenangan jiwa, serta keterhubungan dengan alam. Jenis wisata ini dinilai sangat cocok dengan karakter DIY yang kaya budaya, spiritualitas, dan keindahan alam.

Lebih dari itu, Agus mendorong agar UMKM lokal, petani, dan pelaku ekonomi kreatif dilibatkan secara aktif dalam ekosistem wisata. Ia meyakini bahwa semua aktivitas masyarakat—dari membuat kerajinan, mengelola kebun, hingga menyuguhkan kuliner lokal—bisa memiliki daya tarik wisata asalkan dikemas dengan semangat keberlanjutan.

“Inilah waktunya membangun wisata yang berpihak. Kita perlu meninggalkan pola lama yang mengeksploitasi dan berpindah ke pola yang menghidupi,” tegasnya.

Agus tak menampik bahwa jalan menuju pariwisata berkelanjutan penuh tantangan. Terutama dalam membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat dan pelaku industri.

Untuk itu, ia mengajak pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta, hingga komunitas lokal untuk bersama-sama menanamkan semangat sustainable transformation dalam setiap program, pelatihan, dan kebijakan.

“Transformasi tidak hanya soal teknologi, tapi juga cara berpikir. Pariwisata yang baru harus lahir dari nilai-nilai baru,” pungkasnya.

Dengan komitmen kuat dan kolaborasi lintas sektor, Yogyakarta diyakini mampu menjadi model bagi daerah lain dalam membangun pariwisata yang tak hanya memikat wisatawan, tapi juga menginspirasi dunia. (28)

Agus Budi Rahman Hari Pariwisata Dunia Pariwisata Berkelanjutan transformasi pariwisata UMKM Yogyakarta wellness tourism Yogyakarta tourism
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
KilasInformasi
  • Website

Berita Terkait

Mentan Amran Rapat Maraton Akhir Pekan, Genjot Swasembada Gula dan Hilirisasi Perkebunan

Juni 30, 2025

Wamenpar Tinjau Jatim Park 2: Liburan Sekolah Siap, Tiket dan Wahana Aman!

Juni 30, 2025

Wamenpar Dukung Festival Krisna-Saba Bali Jadi Event Budaya Tahunan Berbasis IP

Juni 29, 2025
Berita Terbaru

Meriah! Polres Blora dan KONI Gelar Bhayangkara Run 5K & Jalan Santai di Cepu

Juni 30, 2025 Daerah

Kemendagri Dalami Putusan MK soal Jeda Pemilu Nasional dan Daerah

Juni 30, 2025 Nasional

Mentan Amran Rapat Maraton Akhir Pekan, Genjot Swasembada Gula dan Hilirisasi Perkebunan

Juni 30, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
© 2019 Kilas Informasi - All Right Reserved.
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.