Kilasinformasi.com, Jayapura — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menegaskan pentingnya percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Papua. Program ini diyakini sebagai solusi konkret untuk menciptakan keadilan ekonomi yang merata di wilayah timur Indonesia.
Imbauan ini disampaikan Mendes Yandri dalam acara Peluncuran dan Monitoring Pembentukan Kopdes Merah Putih se-Provinsi Papua, yang digelar di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Senin (2/6/2025). Ia meminta kepala kampung, bupati, dan gubernur segera mendirikan koperasi tersebut secara serentak dan presisi.
Baca Juga, Kilasinformasi: Dorong Ekspor dan Produk Halal, Kemenperin Gandeng Industri Mamin Kolaborasi Internasional
“Kehadiran Kopdes Merah Putih akan memangkas rantai distribusi hasil pertanian yang selama ini terlalu panjang. Petani sering jadi korban sistem ini. Dengan Kopdes, petani bisa langsung menjual ke koperasi, bukan lagi ke tengkulak,” ujar Yandri.
Menurutnya, terlalu banyaknya perantara dalam rantai distribusi membuat petani kerap merugi meski sedang panen. Oleh karena itu, pemerintah melalui Keputusan Presiden No. 9 Tahun 2025 mendorong pembentukan Kopdes Merah Putih sebagai solusi sistemik yang menguntungkan masyarakat desa.
Kopdes Merah Putih tak hanya memotong peran tengkulak, tetapi juga berfungsi sebagai penstabil harga bahan pangan di tingkat desa. Mendes Yandri menekankan bahwa menjaga stabilitas harga bukan perkara mudah, namun sangat mungkin dilakukan melalui penguatan koperasi desa dan kerja sama dengan masyarakat serta pelaku usaha lokal.
“Mudah-mudahan dengan Kopdes Merah Putih, kita bisa mengatasi disparitas harga yang tinggi di Papua,” tambahnya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Produksi Beras Nasional Naik 14,49%, Pemerintah Klaim Menuju Swasembada Pangan
Selain itu, Kopdes juga diarahkan untuk menyediakan akses keuangan yang adil melalui pinjaman berbunga ringan dari Bank Pemerintah, tanpa syarat menjadi anggota. Langkah ini diharapkan mampu menekan praktik rentenir yang selama ini menyengsarakan masyarakat desa.
Wakil Menteri Desa (Wamendes) Paiman Ariza yang turut hadir menegaskan pentingnya keberlanjutan dan keuntungan dalam pengelolaan koperasi.
“Kalau koperasi ingin panjang umur, ya harus untung. Untung itu nanti didistribusikan ke anggota dan jadi sumber kesejahteraan. Makanya harus punya bunga simpanan yang menarik,” ujar Wamen Ariza.
Ia menambahkan, koperasi yang sehat akan mendorong lebih banyak orang menabung daripada meminjam. Dengan begitu, fungsi simpan pinjam berjalan optimal dan berkelanjutan.
Acara peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Pj. Gubernur Papua Ramses Limbong, Kepala BPSDM Kemendes PDT Agustomi Masik, Dirjen PEID Kemendes PDT Tabrani, serta Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro.
Sumber: Kemendes