Close Menu
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
Senin, Juni 30
Facebook X (Twitter) Instagram
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
You are at:Beranda » Mafia Pangan? Mentan Amran Bongkar Kejanggalan Data Stok Beras di Cipinang
Berita Unggulan

Mafia Pangan? Mentan Amran Bongkar Kejanggalan Data Stok Beras di Cipinang

KilasInformasiBy KilasInformasiJuni 4, 202502 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Stok beras di Pasar Induk Cipinang mendadak jebol 11 ribu ton dalam sehari. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman curiga ada permainan. Mafia pangan? Bisa jadi. Foto: Kementan
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Kilasinformasi.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap kejanggalan dalam distribusi beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta. Ia mencurigai adanya praktik mafia pangan setelah menemukan lonjakan distribusi yang tak wajar.

Berdasarkan data Food Station Tjipinang, tercatat 11.410 ton beras keluar hanya dalam satu hari, tepatnya pada 28 Mei 2025. Angka ini jauh di atas rata-rata distribusi harian normal yang hanya sekitar 2.000–3.000 ton.

Baca Juga, Kilasinformasi: Pemkab Batang Dorong Pertanian Terpadu Demi Kesejahteraan Petani

“Masuk akal gak? Ini 11.000 ton keluar dalam sehari. Satgas pangan sudah turun. Alasannya macam-macam, katanya salah hitung atau koreksi data,” ujar Amran saat konferensi pers di Kantor Kementan, Selasa (3/6/2025).

Mentan menyebut bahwa selama ini stok beras nasional aman, bahkan melimpah. Stok Bulog mencapai 4 juta ton, dan stok di Cipinang pada awal tahun berada di kisaran 50 ribu ton. Tidak ada alasan logis kelangkaan atau lonjakan harga.

“Jangan sampai ini jadi sabotase terhadap pemerintah,” tegasnya.
Ia menuding ada pihak tertentu yang sengaja memainkan laporan stok untuk mencari keuntungan pribadi, termasuk dugaan manipulasi data dan praktik “blending”—mencampur beras SPHP dengan lokal untuk dijual mahal.

Baca Juga, Kilasinformasi: Stok Beras Nasional Tembus 3,8 Juta Ton, Pemerintah dan Bulog Makin Solid

Kementan meminta Satgas Pangan Mabes Polri menyelidiki data tersebut. Kepala Satgas Pangan, Helfi Assegaf, mengatakan pihaknya masih mendalami ke mana sebenarnya beras itu keluar, karena pihak terkait tidak bisa menjelaskan dengan jelas.

“Kalau ternyata tidak sesuai, artinya ada manipulasi data,” kata Helfi.

Mentan Amran pun menutup pernyataannya dengan tegas: “Jangan main-main dengan pangan. Pemerintah dan petani sudah bekerja keras menjaga produksi. Mafia pangan harus diberantas!”

Sumber: Kementan

#BeritaEkonomi #DistribusiBeras #HargaBerasNaik #KetahananPangan #MafiaPangan #MentanAmran #PasarCipinang #SatgasPangan #StokBeras Kementan
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
KilasInformasi
  • Website

Berita Terkait

Meriah! Polres Blora dan KONI Gelar Bhayangkara Run 5K & Jalan Santai di Cepu

Juni 30, 2025

Mentan Amran Rapat Maraton Akhir Pekan, Genjot Swasembada Gula dan Hilirisasi Perkebunan

Juni 30, 2025

Wamenpar Tinjau Jatim Park 2: Liburan Sekolah Siap, Tiket dan Wahana Aman!

Juni 30, 2025
Berita Terbaru

Meriah! Polres Blora dan KONI Gelar Bhayangkara Run 5K & Jalan Santai di Cepu

Juni 30, 2025 Daerah

Kemendagri Dalami Putusan MK soal Jeda Pemilu Nasional dan Daerah

Juni 30, 2025 Nasional

Mentan Amran Rapat Maraton Akhir Pekan, Genjot Swasembada Gula dan Hilirisasi Perkebunan

Juni 30, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
© 2019 Kilas Informasi - All Right Reserved.
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.