Safari Terasvara bukan sekadar panggung seni, tapi juga menjadi sarana edukatif yang sarat makna. Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang menghadirkan pertunjukan budaya yang memikat, sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas instansi.
Kilasinformasi.com,Batang — Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang kembali menggelar even unggulan Safari Terasvara pada 14 dan 20 Juni 2025. Kegiatan ini menampilkan pagelaran seni tari, musik, mural, hingga pertunjukan etnik dari berbagai sanggar seni di Kabupaten Batang.
Even Safari Terasvara edisi ke-9 dan ke-10 ini digelar di Limpung dan Batang, menyedot perhatian pengunjung dengan penampilan dari Turonggo Laras Limpung, Setyo Budoyo Tersono, Sanggar Sendiko Laras Bawang, Bondan Sanubari, hingga Neosantara Etnik. Juga hadir mural “Serbuk Pensil” yang menjadi bagian dari ekspresi seni visual.

Ketua DKD Batang, Ahmad Suroso, menjelaskan bahwa Terasvara bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi yang bisa dimanfaatkan instansi lintas sektor.
“Terasvara bisa menyampaikan pesan edukatif, misalnya isu kepemiluan oleh KPU, program literasi media oleh Kominfo melalui FKMETRA, atau sosialisasi UU Pemilu oleh Kesbangpol,” terang Suroso saat ditemui di Jalan Veteran, Jumat (20/6/2025) malam.
Baca Juga, Kilasinformasi: Ribuan Warga Meriahkan Jalan Sehat Bhayangkara ke-79 di Batang, Hadiah Menarik dan Kebersamaan Warnai Acara
Dukungan terhadap acara ini juga datang dari Wakil Ketua DPRD Jateng, Mohammad Saleh, yang turut mendorong sinergi antara seni dan edukasi.
Penjabat Sekda Batang, Sri Purwaningsih, membuka gelaran tersebut dan mengapresiasi inisiatif DKD. Ia bahkan ikut membubuhkan kata “Love” di mural, sebagai simbol kecintaan terhadap Batang dan masyarakatnya.
“Salah satu penampil bahkan akan mewakili Batang di tingkat Jawa Tengah. Ini bukti bahwa generasi Batang sangat potensial di bidang seni,” ujar Sri.
Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, juga mendukung acara ini karena memberi ruang bagi generasi muda untuk tampil di ruang publik.
“Sebagian besar penampil adalah pelajar dari sanggar seni. Ini momentum penting agar mereka tak hanya menjadi penonton, tapi juga pelaku budaya,” katanya.
Salah satu peserta, Azarin dari Sanggar Jagadhita, merasa bangga bisa tampil di hadapan pejabat daerah dan masyarakat luas.
Baca Juga, Kilasinformasi: Banyuwangi Jadi Lokasi Pilot Gerakan Wisata Bersih Nasional, Kolaborasi Jadi Kunci
“Terasvara sangat positif karena mengenalkan sanggar-sanggar yang aktif menjaga tradisi Batang,” ucapnya.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, DKD Batang berencana mengoptimalkan Terasvara sebagai agenda rutin sekaligus wadah penguatan budaya dan edukasi lintas sektor. (AS Saeful Husna Kabiro Batang)