Bantuan sosial bukan garis akhir, melainkan pijakan awal menuju kemandirian. Inilah semangat yang diusung Kemensos saat mewisuda 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di UGM.
Kilasinformasi.com, Sleman – Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar wisuda bagi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Yogyakarta. Para peserta kini resmi lulus dari status penerima bansos menuju keluarga mandiri dan berdaya.

Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang menyampaikan bahwa bansos bersifat sementara, sementara pemberdayaan bersifat jangka panjang. “Bansos adalah tangan yang menangkap, bukan tali yang mengikat. Ini hak sementara, bukan identitas tetap,” tegasnya.
Gus Ipul juga mengungkapkan lima kunci graduasi menuju kemandirian:
-
Berani memulai hidup mandiri, keluar dari zona nyaman bantuan.
-
Mandiri melangkah, membuat keputusan penting untuk masa depan keluarga.
-
Membuka ruang baru, memberi tempat bagi penerima bansos lain yang lebih membutuhkan.
-
Menjadi inspirasi, membuktikan bahwa kemiskinan bisa dilampaui.
-
Menulis narasi baru, dari ketergantungan menjadi harapan baru.
“Anda adalah bukti nyata bahwa nasib bisa diubah,” ujar Gus Ipul penuh semangat kepada para peserta wisuda.
Dalam kesempatan yang sama, Kemensos juga menandatangani nota kesepahaman dengan 16 perguruan tinggi di DIY, sebagai bentuk sinergi akademik untuk percepatan penanganan kemiskinan berbasis pemberdayaan sosial.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemensos Siapkan Jutaan KPM Dukung Koperasi Desa Merah Putih
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif antar sektor dalam menciptakan sistem penanggulangan kemiskinan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, menegaskan kesiapan institusinya untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut. UGM akan melibatkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Direktorat Pengabdian Pada Masyarakat dalam mengimplementasikan program percepatan pemberdayaan sosial di Yogyakarta.

“Dengan sinergi yang telah dibangun, semoga bisa memperkuat kapasitas SDM dan mempercepat penanganan kemiskinan di negeri ini,” ujar Prof. Ova.
Adapun daftar 16 perguruan tinggi mitra mencakup UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga, UMY, UII, UPN Veteran, Universitas Atma Jaya, Universitas Sanata Dharma, Universitas Ahmad Dahlan, hingga Politeknik Multimedia dan Akademi Pembangunan Masyarakat Desa.
Sumber: Kemensos


