Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali membuka kesempatan emas bagi mahasiswa dan mahasantri lewat Program Beasiswa Jatim 2025. Tak sekadar bantuan biaya pendidikan, program ini menjadi investasi jangka panjang dalam menyiapkan generasi cendekia dan pemimpin masa depan.
KilasInformasi.com, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tahun ini kembali menyalurkan program beasiswa untuk mahasiswa dan mahasantri di berbagai jenjang pendidikan. Program Beasiswa Jatim 2025 diperuntukkan bagi studi sarjana (S1), magister (S2), hingga doktoral (S3) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Jawa Timur, serta S2 di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Pengumuman program ini disampaikan dalam Studium Generale bagi penerima baru di Islamic Center Surabaya, Jumat (12/9/2025). Acara tersebut dihadiri langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama jajaran LPPD Jatim, para ulama, dan rektor PTKI.
Khofifah menegaskan bahwa 32,8 persen dari APBD Jawa Timur dialokasikan untuk pendidikan. Menurutnya, angka ini menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menyiapkan SDM unggul.
“Beasiswa ini bukan sekadar bantuan, tetapi investasi generasi emas Indonesia 2045. Saya berharap penerima mampu menjadi motor penggerak perubahan,” ujar Khofifah.
Selain itu, Khofifah juga menggarisbawahi peluang kerja sama internasional. Salah satunya dengan King’s College London yang pada 2024 menghasilkan 30 beasiswa magister di bidang digital future dan digital economy.
Ketua LPPD Jatim, Prof. Dr. KH Abdul Halim Subahar, menyampaikan bahwa program beasiswa ini sudah berjalan sejak 2008. Hingga kini, ribuan sarjana, magister, dan doktor lahir dari skema tersebut, termasuk lebih dari 3.600 lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir.
“Tahun ini momentum bersejarah. Kita bukan hanya menanam, tapi juga memanen generasi cendekiawan,” ungkap Halim.
Dalam kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara LPPD Jatim dengan PTKI terkait pengelolaan dana beasiswa. Testimoni turut disampaikan oleh KH M. Hasan Naufal, penerima beasiswa S3 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang menekankan pentingnya keluar dari zona nyaman untuk meraih prestasi.
Menutup acara, Khofifah kembali menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama peradaban.
“Kita sedang menyiapkan SDM unggul, bukan hanya untuk Jawa Timur, tapi untuk Indonesia,” pungkasnya.
sumber: Infopublik.id


