Kabupaten Sumenep kembali bersinar lewat Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025. Ajang kostum etnik dan fashion show ini tahun ini mencatat rekor 90 peserta, menjadikannya panggung kolaborasi budaya, seni, dan inovasi kreator muda Jawa Timur.
Kilasinformasi.com, Sumenep – Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025 siap digelar di Kabupaten Sumenep pada 20 September mendatang. Ajang tahunan yang menggabungkan kompetisi kostum etnik dengan fashion show bernuansa budaya lokal itu tahun ini berhasil menarik 90 peserta, melampaui target panitia.
Ketua Panitia, Syamsuri, menyebutkan pihaknya awalnya hanya menargetkan 80 peserta dari kategori umum, pelajar, dan grand show. Namun, hingga pendaftaran ditutup pada 10 September 2025 pukul 00.00 WIB, jumlah pendaftar menembus 90 orang.
“Lonjakan peserta ini menunjukkan betapa MEC semakin dipercaya sebagai wadah kreatif, baik oleh pelajar, desainer muda, maupun seniman dari berbagai daerah di Jawa Timur,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Tidak hanya sebagai lomba kostum, MEC dirancang sebagai ruang apresiasi yang menggabungkan nilai seni, tradisi, dan modernitas. Syamsuri menegaskan, semangat kolaboratif yang diusung MEC diharapkan menjadikannya ikon budaya Madura sekaligus memperkuat identitas lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
Gelaran MEC 2025 juga akan menghadirkan beragam hiburan khas, mulai dari musik tong-tong, kolaborasi band rock dengan kalenengan, hingga penampilan bintang tamu, yang diyakini menambah daya tarik bagi masyarakat maupun wisatawan.
Ketua Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), M. Hariri, memastikan pelaksanaan MEC 2025 akan digelar dengan profesionalitas tinggi sebagai bentuk penghargaan terhadap kepercayaan para kreator.
“Peserta tahun ini bukan hanya dari Madura, tetapi juga datang dari Jember, Malang, Bondowoso, Surabaya, bahkan dari kepulauan Sumenep. Antusiasme ini membuktikan MEC menjadi momentum kebersamaan lintas daerah untuk melestarikan budaya melalui busana dan seni pertunjukan,” jelas Hariri.
Dengan keterlibatan luas lintas daerah, MEC 2025 bukan sekadar festival kostum, melainkan panggung yang menunjukkan bahwa tradisi dan budaya lokal bisa beriringan dengan inovasi modern. Ajang ini juga semakin memperkuat posisi Sumenep sebagai pusat etnik kreatif di Madura.
Sumber: Infopublik.id


