Amuntai meriah dengan penutupan Festival Budaya Banua Aruh Nagara Dipa 2025. Pertunjukan teater tradisi Japin Carita dari Sanggar Tanaharum jadi puncak hiburan, menampilkan kekayaan budaya Banjar yang memukau. Festival ini sekaligus mengumumkan para pemenang lomba seni lokal dari se-Banua Enam.
Kilasinformasi.com, Amuntai – Pertunjukan teater tradisi Japin Carita bertajuk “Ada Satu Kesah Jembatan Bakubung” menjadi hiburan penutup Festival Budaya Banua Aruh Nagara Dipa 2025, yang digelar di Aula Dr KH Idham Chalid Amuntai, Sabtu (20/9/2025).
Festival yang berlangsung pada 19–20 September 2025 ini secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah HSU, Adi Lesmana. Penutupan turut dirangkai dengan pengumuman pemenang berbagai lomba yang menampilkan kekayaan budaya lokal, termasuk lomba menyanyi solo berbahasa Banjar, lomba cipta dan baca puisi berbahasa Banjar, serta lomba teater tradisi Japin Carita.
“Melalui kegiatan ini, mari kita buktikan bahwa budaya membuat kita bersatu. Kebudayaan adalah cermin peradaban sekaligus penopang kemajuan bangsa,” ujar Adi Lesmana. Ia juga mendorong generasi muda untuk terus melestarikan budaya Banjar, bahkan memperkenalkannya hingga kancah nasional maupun internasional.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan HSU, Rahman Heriadi, menambahkan bahwa festival ini merupakan event kedua yang digelar Disdikbud HSU dengan melibatkan peserta dari kabupaten/kota se-Banua Enam. “Semoga apa yang kita cita-citakan untuk melestarikan budaya Banjar dapat terus tercapai,” kata Rahman.
Dalam cabang lomba teater Japin Carita, Teater Sanggam Balangan dari Kabupaten Balangan dinobatkan sebagai Penyaji Terbaik I, Sanggar Seni Kalua Kabupaten Tabalong Terbaik II, dan Sanggar Seni Pandan Arum Alabio Terbaik III. Penghargaan juga diberikan kepada Fahmi Wahid (Sutradara Terbaik), Aluh Srikandi (Penulis Naskah Terbaik), Utuh Palilak (Aktor Terbaik), dan Mamanya Jamilah (Aktris Terbaik).
Acara penutupan dihadiri para penggiat seni, Asisten I Bupati HSU Khairussalim, anggota DPRD HSU, Kabid Kebudayaan Disdikbud HSU, serta undangan lainnya. Festival ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten HSU dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya bahasa Banjar sebagai identitas masyarakat Kalimantan Selatan.
sumber: Infopublik.id


