Close Menu
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
Kamis, November 13
Facebook X (Twitter) Instagram
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
You are at:Beranda » Semarang Sehat Melesat: Peta Risiko Kesehatan Jadi Senjata Turunkan Angka Kematian
Berita Unggulan

Semarang Sehat Melesat: Peta Risiko Kesehatan Jadi Senjata Turunkan Angka Kematian

KilasInformasiBy KilasInformasiSeptember 25, 202502 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Pemkot Semarang turunkan angka kematian ibu dan bayi lewat inovasi peta risiko kesehatan serta penguatan program kolaboratif. Foto: Humas Pemkot Semarang
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Upaya Pemkot Semarang meningkatkan kualitas layanan kesehatan mulai menampakkan hasil. Angka kematian ibu dan bayi berhasil ditekan, sementara inovasi peta risiko kesehatan siap memperkuat langkah pencegahan.

Kilasinformasi.com, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menunjukkan capaian penting dalam sektor kesehatan. Data Dinas Kesehatan hingga pekan ke-37 tahun 2025 mencatat penurunan angka kematian ibu dari 14 kasus menjadi 10 kasus, sementara angka kematian bayi turun drastis dari 139 menjadi 76 kasus.

Capaian ini disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah Kota Semarang, Budi Prakosa, dalam Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) 2025 yang digelar di Hotel Harris Semarang. Rakerkes menghadirkan jajaran pemerintah, tenaga medis, akademisi, organisasi profesi, dan kader masyarakat.

Budi menegaskan, kesehatan merupakan hak dasar warga sekaligus fondasi kemajuan kota. Ia mengingatkan agar capaian penurunan kematian ibu dan bayi tidak membuat lengah. “Ini harus jadi pemacu agar setiap anak lahir sehat dan setiap ibu selamat. Semua pihak perlu bergerak bersama, bukan hanya tenaga medis, tetapi juga masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Pemkot juga menaruh perhatian serius pada pencegahan stunting dan kesehatan anak. Menurut Budi, perhatian sejak masa kandungan hingga usia dini akan sangat menentukan kualitas generasi emas 2045.

Sebagai strategi, Pemkot Semarang tengah mengembangkan peta risiko kesehatan di setiap wilayah. Peta ini akan memudahkan identifikasi masalah, menentukan prioritas, sekaligus memastikan intervensi sesuai kebutuhan masyarakat.

Apresiasi pun diberikan melalui kegiatan GEMILANG kepada organisasi profesi yang berkontribusi besar dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, seperti POGI, IDAI, serta Tim AMPSR. “Kolaborasi dengan tenaga medis dan organisasi profesi terbukti memberi dampak nyata bagi warga,” kata Budi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan kesehatan, mulai dari TBC, stunting, hingga kesehatan mental. “Urusan kesehatan tidak bisa hanya diserahkan kepada Dinas Kesehatan. Kita butuh keterlibatan dari camat, lurah, hingga kader RW,” jelasnya.

Salah satu program inovatif yang kembali diperkuat adalah Blokosuto dengan sembilan kelas tematik, mencakup pencegahan penyakit menular, imunisasi, hingga kesehatan mental dan perilaku hidup bersih.

Dengan langkah konkret ini, Pemkot Semarang optimistis dapat memperluas jangkauan layanan, menekan angka kematian ibu dan bayi lebih rendah lagi, serta memastikan akses kesehatan yang berkualitas bagi seluruh warga.

#Blokosuto #CegahStunting #GenerasiEmas2045 #KesehatanIbuAnak #KesehatanMasyarakat #KesehatanMental #PemkotSemarang #PetaRisikoKesehatan #Rakerkes2025 #SemarangSehat
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
KilasInformasi
  • Website

Berita Terkait

Bupati Agam Ajak ASN dan Warga Jadi “Pahlawan Pajak” untuk Perkuat Keuangan Daerah

November 13, 2025

Prof. Adhianty Nurjanah: Literasi Digital Kunci Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025

Menkes Budi: 84 Juta Anak Indonesia Penentu Masa Depan, Generasi Sehat Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025
Berita Terbaru

Bupati Agam Ajak ASN dan Warga Jadi “Pahlawan Pajak” untuk Perkuat Keuangan Daerah

November 13, 2025 Berita Unggulan

Prof. Adhianty Nurjanah: Literasi Digital Kunci Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025 Berita Unggulan

Menkes Budi: 84 Juta Anak Indonesia Penentu Masa Depan, Generasi Sehat Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
© 2019 Kilas Informasi - All Right Reserved.
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.