Kilasinformasi.com, Pontianak — Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Gedung Pelayanan Terpadu Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (22/10/2025). Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menekankan pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar utama dalam pelaksanaan program-program sosial.
“Taruhan kita ini pada data. Sekolah Rakyat, bansos, dan program-program lain sesungguhnya sangat tergantung pada data. Kalau datanya beres, ya programnya juga beres,” tegas Gus Ipul di hadapan jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar, Pemkot Pontianak, Dinas Sosial, guru, serta tenaga pendidik Sekolah Rakyat.
Ia menilai, akurasi data menjadi kunci agar intervensi pemerintah benar-benar tepat sasaran. Menurutnya, masih ditemukan penyaluran bansos yang tidak sesuai kriteria penerima. “Dari hasil ground check, sekitar 1,9 juta keluarga penerima manfaat dinyatakan tidak memenuhi kriteria. Ini menunjukkan betapa pentingnya pemutakhiran data,” ujarnya.
Pemutakhiran data dilakukan secara kolaboratif antara Kementerian Sosial, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Dinas Sosial setempat. Gus Ipul menjelaskan, DTSEN dikelola oleh BPS, sementara Kementerian Sosial dan pemerintah daerah berperan memperbarui data secara dinamis dan partisipatif.
“Mari kita lakukan pemutakhiran bersama-sama. Kalau ini konsisten, saya yakin data bansos kita akan makin akurat dan berdampak,” katanya.
Kemensos juga telah menyiapkan dua jalur untuk memperbarui data. Pertama, jalur formal melalui musyawarah desa atau kelurahan yang diteruskan ke Dinas Sosial. Kedua, jalur partisipatif masyarakat lewat aplikasi Cek Bansos.
Selain itu, Kemensos bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) tengah mengembangkan program digitalisasi bansos agar masyarakat dapat lebih mudah mengusulkan bantuan secara daring. “Aplikasi ini memberi kesempatan kepada siapa pun untuk mengusulkan penerima bansos. Seleksi dilakukan secara sistematis dan transparan,” pungkas Gus Ipul.
Acara dialog turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar Harisson, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamton, pendamping PKH, guru, orang tua, serta siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 53 Pontianak.
sumber: Kemensos


