Close Menu
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
Kamis, November 13
Facebook X (Twitter) Instagram
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
You are at:Beranda » Merlin, Siswi Jayapura yang Baru Bisa Membaca di Usia 19 Tahun: “Terima Kasih Pak Presiden”
Berita Unggulan

Merlin, Siswi Jayapura yang Baru Bisa Membaca di Usia 19 Tahun: “Terima Kasih Pak Presiden”

KilasInformasiBy KilasInformasiNovember 2, 202502 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Kisah Merlin, siswi 19 tahun asal Jayapura yang baru bisa membaca berkat sekolah rakyat gratis program Presiden Prabowo Subianto. Foto: Dok kemensos
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Jayapura, Kilasinformasi.com – Di ruang kelas sederhana Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 29 Jayapura, suasana hening sejenak ketika Merlin Julens Marisan dengan penuh konsentrasi mengeja huruf demi huruf dari nama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Raut tegangnya perlahan berubah menjadi senyum lega saat berhasil melafalkannya dengan benar. Dari seberang meja, sang guru, Sinta Ari Susanti, spontan bertepuk tangan memberi semangat. “Saya senang sekali melihat Merlin bisa membaca dengan benar,” ujarnya haru.

Merlin bukan siswi biasa. Di usianya yang sudah 19 tahun, ia baru terdeteksi buta huruf setelah diterima di SRMA 29 Jayapura — sekolah berasrama gratis yang berlokasi di lingkungan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura.

Sebelumnya, Merlin sudah mengantongi ijazah SD dan SMP. Namun, hasil asesmen menunjukkan bahwa selama ini ia hanya menghafal huruf dan nama tanpa benar-benar memahami bacaan. “Ketika diajari huruf, ternyata abjad belum hafal. Jadi kami coaching dari awal,” ungkap Sinta.

Merlin tumbuh dalam keluarga sederhana di kawasan Polimak, Jayapura. Ayahnya bekerja sebagai tukang bangunan, sementara ibunya ibu rumah tangga. Sebagai anak kedua dari sepuluh bersaudara, Merlin menghabiskan sebagian besar waktunya mengasuh adik-adiknya — dari memandikan hingga menyuapi mereka — hingga tak sempat belajar.

Namun kehidupan Merlin berubah sejak masuk ke sekolah rakyat asrama. Ia kini memiliki kamar tidur sendiri, makan tiga kali sehari, dan mendapat bimbingan intensif dari para guru. “Senang dan bahagia, di sini ada teman-teman baru dan guru yang baik,” ucap Merlin polos.

Setiap hari, Sinta dan tiga guru lainnya memberikan pelajaran tambahan secara privat untuk membantu Merlin mengenal huruf, angka, dan berhitung dasar. Hasilnya mulai terlihat: dalam empat bulan, ia sudah mampu membaca huruf vokal dengan lancar dan terus berlatih mengenal konsonan.

Selain dukungan guru, teman sekamar Merlin juga turut membantu. Mereka sabar mengajarinya membaca kata demi kata setiap malam di asrama. “Sekarang dia jauh lebih percaya diri dan rajin belajar,” kata Sinta.

Program sekolah rakyat ini merupakan inisiatif langsung Presiden Prabowo Subianto, yang ingin membuka akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera di daerah tertinggal, termasuk Papua.

Bagi Merlin, kesempatan ini bukan sekadar belajar membaca — melainkan pintu menuju masa depan yang lebih cerah.
“Terima kasih Pak Presiden,” ucapnya lirih namun penuh makna.

Sumber : kemensos.go.id

#AnakBangsa #BeritaHumanis #ButaHuruf #Jayapura #KisahInspiratif #PendidikanGratis #PendidikanPapua #PrabowoSubianto #SekolahRakyat Papua
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
KilasInformasi
  • Website

Berita Terkait

Bupati Agam Ajak ASN dan Warga Jadi “Pahlawan Pajak” untuk Perkuat Keuangan Daerah

November 13, 2025

Prof. Adhianty Nurjanah: Literasi Digital Kunci Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025

Menkes Budi: 84 Juta Anak Indonesia Penentu Masa Depan, Generasi Sehat Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025
Berita Terbaru

Bupati Agam Ajak ASN dan Warga Jadi “Pahlawan Pajak” untuk Perkuat Keuangan Daerah

November 13, 2025 Berita Unggulan

Prof. Adhianty Nurjanah: Literasi Digital Kunci Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025 Berita Unggulan

Menkes Budi: 84 Juta Anak Indonesia Penentu Masa Depan, Generasi Sehat Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

November 13, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
© 2019 Kilas Informasi - All Right Reserved.
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.