Semarang, 7 Februari 2025 – Dalam momen emosional yang mengharukan, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang lebih akrab disapa Mbak Ita, tak kuasa menahan air mata saat berpamitan dalam sidang paripurna DPRD Kota Semarang, Jumat (7/2/2025). Di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Mbak Ita dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kepemimpinannya selama ini, serta menitipkan tugas berat yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi penerusnya, yaitu penanganan banjir di Kota Semarang.
Banjir Kaligawe: Pekerjaan Rumah yang Belum Tuntas
Saat memberikan sambutan setelah pembacaan usulan pemberhentian dirinya sebagai Wali Kota Semarang untuk periode 2021-2026, Mbak Ita terlihat terharu dan emosional. Menggunakan jas hitam dan kerudung putih, ia meminta maaf kepada seluruh jajaran pemerintahan, terutama kepada OPD yang telah bekerja bersama selama masa jabatannya.
“Izinkan saya mohon pamit dan maaf kepada teman-teman OPD. Mungkin selama ini ada image saya galak, tegas, atau judes, tapi itu semua demi kemajuan Kota Semarang. Tidak ada pemimpin yang sempurna,” ucap Mbak Ita dengan suara bergetar.
Pada kesempatan yang sama, Mbak Ita juga mengungkapkan satu permasalahan besar yang belum sepenuhnya terselesaikan, yaitu persoalan banjir, terutama di kawasan Kaligawe. Meskipun penanganan banjir merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Mbak Ita memastikan Pemkot Semarang tidak tinggal diam dan terus berupaya mencari solusi.
“Masih ada PR yang saat ini sedang terjadi, yaitu banjir di Kaligawe. Walaupun ini kewenangan BBWS, Pemkot Semarang tidak tinggal diam,” tegasnya.
Penyebab Banjir dan Langkah Perbaikan
Mbak Ita juga menjelaskan beberapa penyebab banjir yang sering melanda Kota Semarang, salah satunya adalah kerusakan beberapa pompa di Kali Tenggang dan Seringin, yang berfungsi untuk mengatur aliran air. Kerusakan pada pompa tersebut menjadi salah satu faktor utama terjadinya banjir, terutama saat cuaca ekstrem.
Namun, meski menghadapi masalah tersebut, Mbak Ita menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah perbaikan. Salah satunya adalah meninjau langsung rumah pompa dan mendorong BBWS Pemali Juwana untuk segera memperbaiki kerusakan yang ada.
“Saya sudah meninjau rumah pompa dan mendorong BBWS Pemali Juwana untuk segera memperbaikinya. Tahun depan, saya yakin Semarang tidak akan kebanjiran lagi karena normalisasi Sungai Tenggang dan Seringin akan segera direalisasikan,” ungkap Mbak Ita dengan penuh keyakinan.
Capaian Positif Selama Kepemimpinan Mbak Ita
Selain mengungkapkan tantangan dalam penanganan banjir, Mbak Ita juga menyampaikan berbagai capaian positif yang telah berhasil diraih selama masa kepemimpinannya. Di antaranya adalah peningkatan ekonomi Kota Semarang, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat. Mbak Ita dengan bangga menyatakan bahwa Semarang telah berhasil melampaui banyak kota besar lain di Indonesia dalam berbagai sektor.
Dalam akhir sambutannya, Mbak Ita berpesan kepada wali kota dan wakil wali kota terpilih untuk terus mengawal dan menyelesaikan permasalahan banjir agar Kota Semarang dapat semakin maju dan berkembang.
“Saya mohon kepada wali kota dan wakil wali kota terpilih untuk bisa mengawal masalah penanganan banjir ini agar Semarang semakin maju,” tandas Mbak Ita.
Harapan untuk Kota Semarang ke Depan
Mbak Ita berharap, di bawah kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota terpilih, Kota Semarang dapat terus berkembang dan maju, serta berhasil mengatasi berbagai tantangan, termasuk banjir. Penanganan banjir menjadi pekerjaan rumah penting yang harus diselesaikan agar masyarakat dapat hidup lebih nyaman, aman, dan produktif.
Dengan segala capaian yang telah diraih selama kepemimpinan Mbak Ita, diharapkan Kota Semarang dapat semakin berkembang dan menjadi kota yang semakin baik untuk masa depan.
Tags: Mbak Ita, Wali Kota Semarang, DPRD Semarang, banjir Kaligawe, penanganan banjir, OPD, Pemkot Semarang, PR banjir, Kota Semarang, Pemimpin Terpilih