Kilas, 9 Februari 2025 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa penerapan sistem rantai dingin berperan penting dalam menjamin kualitas ikan yang dipasok ke dapur Makanan Bergizi (MBG). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa ikan yang digunakan dalam penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah tetap terjaga kualitas dan kesegarannya.
Sistem rantai dingin yang diterapkan di Kabupaten Kampar, Riau, menjadi contoh nyata keberhasilan upaya tersebut. Salah satu unit yang mendukung kelancaran sistem ini adalah Integrated Cold Storage (ICS) yang dikelola oleh PT. Delta Mina Perkasa. Unit ini dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti Air Blast Freezer (ABF) dengan kapasitas 2 x 2,5 ton dan Cold Storage dengan kapasitas 2 x 50 ton. Fasilitas ini berfungsi untuk menjaga kualitas ikan patin yang diolah dan dipasok ke berbagai dapur MBG di wilayah tersebut.
Pentingnya Peran Sistem Rantai Dingin dalam Kualitas Ikan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, menyampaikan apresiasi terhadap pengelola ICS Kampar yang menjadi pemasok utama ikan patin ke enam dapur MBG yang terletak di Kampar, Dumai, Ujung Tanjung, Bangko, Marpoyan, dan Tuah Madani. Ikan patin ini digunakan dalam menu berbasis ikan yang disalurkan ke 54 sekolah di sekitar daerah tersebut.
Mensos Targetkan 3.310 Warga Bogor Keluar dari Kemiskinan Melalui Program PKH
“Menu ikan disajikan bergantian dengan menu protein lainnya, sehingga keberadaan ICS ini sangat penting untuk keberlanjutan program MBG. Kami mendorong pemerintah daerah untuk melibatkan lebih banyak pelaku usaha lokal dalam program ini,” ujar Budi Sulistyo.
Peningkatan Kualitas Gizi Anak-anak melalui MBG
Sistem rantai dingin dan pasokan ikan yang berkualitas menjadi kunci dalam keberhasilan program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan asupan protein bagi anak-anak sekolah, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal gizi. Budi berharap bahwa dengan dukungan lebih banyak pelaku usaha, program ini dapat semakin meluas dan memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Zulfahmi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan fasilitas ICS yang diberikan oleh KKP. Fasilitas ini tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kualitas ikan, tetapi juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Ekonomi Sirkular yang Diciptakan oleh ICS Kampar
ICS Kampar juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal. Dengan kapasitas produksi mencapai 3 ton bahan baku ikan per hari, PT. Delta Mina Perkasa mampu menghasilkan hingga 1 ton fillet ikan setiap harinya. Semua bahan baku ikan ini berasal dari hasil budidaya ikan patin yang dikelola oleh pembudidaya lokal di Kabupaten Kampar.
“Ini adalah contoh nyata dari ekonomi sirkular yang diterapkan di Kabupaten Kampar. Fasilitas ini tidak hanya mendukung produksi ikan patin, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, dari hulu hingga hilir,” kata Budi Sulistyo.
Mensos Gus Ipul Ajak Masyarakat Bogor Gelar Kerja Bakti Massal Bersihkan Sungai Cikole
Komitmen KKP terhadap Program MBG
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga menegaskan komitmennya untuk mendukung program MBG. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan protein, khususnya bagi anak-anak, dengan memanfaatkan produk perikanan lokal yang sesuai dengan selera masyarakat di berbagai daerah.
“Peran KKP dalam mendukung program ini sangat penting, terutama dalam menjamin kualitas produk perikanan yang digunakan dalam penyediaan makanan bergizi. Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan di seluruh Indonesia,” tutur Menteri Trenggono.
Tag: Sistem Rantai Dingin, Kementerian Kelautan dan Perikanan, MBG, Makanan Bergizi, Ikan Patin, Kampar, Ekonomi Sirkular, Fillet Ikan, Sekolah, Cold Storage.
Sumber KKP