Kilasinformasi, 17 Februari 2025 – Menteri Pertanian Indonesia, Amran Sulaiman, menerima kunjungan penting dari Madam Thai Huong, Chairman dari TH Group Vietnam, pada Kamis (13/02) di Jakarta. Pertemuan ini menandai awal dari kerja sama strategis antara Indonesia dan Vietnam dalam sektor peternakan sapi dan industri susu, yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dan memenuhi kebutuhan susu serta daging sapi dalam negeri.
Tantangan dan Potensi Pasar Sektor Susu dan Daging Sapi di Indonesia
Dalam sambutannya, Mentan Amran menyampaikan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan susu dan daging sapi. Saat ini, produksi susu segar domestik hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari total kebutuhan nasional. Defisit produksi susu segar mencapai 4,9 juta ton, dan dengan adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah, kebutuhan tersebut bertambah sebesar 3,6 juta ton.
“Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi, baik untuk konsumsi domestik maupun untuk mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat,” ujar Mentan Amran. Dengan defisit produksi yang terus meningkat, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra internasional yang berkompeten, seperti TH Group Vietnam, untuk mengatasi masalah ini.
Mentan Amran Janjikan Dukungan Penuh untuk Investasi
Mentan Amran mengungkapkan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap investasi asing di sektor peternakan sapi. Berbagai insentif kebijakan telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia, termasuk pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, skema pendanaan dengan bunga kompetitif, serta asuransi usaha peternakan yang dapat membantu mendorong pertumbuhan industri susu dalam negeri.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga lokasi strategis untuk pengembangan investasi peternakan sapi, yaitu di Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan; Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah; dan Poso (Lembah Napu), Sulawesi Tengah. Ketiga lokasi ini dipilih karena memiliki potensi besar untuk pengembangan industri susu skala besar.
Baca Juga , Kilasinformasi : Kementan Tanam Perdana di Kotawaringin Barat: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan Indonesia!
Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang untuk Suksesnya Investasi
Selain lahan yang telah disiapkan, pemerintah juga memastikan bahwa infrastruktur pendukung untuk peternakan sapi dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini termasuk akses jalan yang memadai, pasokan listrik yang stabil, air bersih, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan untuk pekerja di kawasan peternakan. Mentan Amran menegaskan bahwa keberhasilan investasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan lahan, tetapi juga pada ketersediaan infrastruktur yang mendukung.
“Pembangunan infrastruktur yang memadai menjadi kunci kesuksesan investasi di sektor peternakan. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan akses jalan yang lebih baik, listrik yang stabil, serta fasilitas umum lainnya untuk mendukung pekerja di sektor ini,” jelas Amran.
Indonesia Targetkan 200 Ribu Sapi Perah dan 200 Ribu Sapi Pendaging di 2025
Mentan Amran juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan untuk mendatangkan 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor sapi pendaging pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dan memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Kerja Sama Strategis dengan TH Group Vietnam
TH Group Vietnam, sebagai salah satu perusahaan besar di sektor peternakan dan industri susu, menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia. Diharapkan bahwa melalui kerja sama ini, Indonesia dapat meningkatkan produksi susu dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dalam jangka panjang, investasi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia, khususnya di sektor susu dan daging sapi.
Baca Juga , Kilasinformasi : Kementan Tanam Perdana di Kotawaringin Barat: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan Indonesia!
Mendorong Investasi Luar Negeri untuk Mewujudkan Swasembada Pangan
Pemerintah Indonesia terus mendorong masuknya investasi luar negeri untuk sektor pertanian dan peternakan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pembangunan ekonomi di daerah-daerah yang memiliki potensi besar untuk sektor pertanian.
Kerja sama dengan TH Group Vietnam merupakan langkah positif yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia. Melalui pertemuan ini, diharapkan bisa segera terealisasi investasi yang akan meningkatkan kapasitas produksi susu dalam negeri dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
sumber : Kementrian pertanian