Kilasinformasi.com, 20 Februari 2025 – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa semangat kemitraan merupakan elemen kunci yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Indonesia. Dalam pidato kunci yang disampaikan di acara Kumparan The Economic Insight 2025 di Jakarta, Rabu (19/2), Menteri Maman mengungkapkan betapa vitalnya peran kemitraan bisnis dalam mendongkrak skala usaha UMKM di tanah air.
“UMKM hadir sebagai penyelamat ekonomi bangsa ini ketika korporasi besar banyak yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. UMKM tidak membutuhkan belas kasih, tetapi membutuhkan semangat kemitraan,” kata Maman dengan tegas.
Menteri Maman: UMKM Butuh Semangat Kemitraan, Bukan CSR
Menurut Menteri Maman Abdurrahman, untuk membangkitkan sektor UMKM, bukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dibutuhkan, tetapi lebih pada Corporate Business Responsibility (CBR). Konsep CBR ini menekankan pada hubungan bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan, dengan keuntungan dan kerugian yang harus dipertimbangkan secara profesional.
“Jika UMKM ditempatkan dalam perspektif sosial, saya pastikan mereka tidak akan bisa maju dan berkembang. Namun, jika UMKM dilihat dalam perspektif business responsibility, mereka pasti akan tumbuh,” ujar Menteri Maman dengan keyakinan.
Dalam konteks ini, Menteri UMKM menyarankan bahwa keberhasilan UMKM sangat bergantung pada pendekatan ekonomi kapital, yaitu sebuah sistem yang melibatkan profesionalisme serta hubungan yang saling menguntungkan antara berbagai pihak.
Kemitraan B to B Jadi Kunci Perkembangan UMKM
Menteri Maman melanjutkan dengan mengajak semua pihak untuk mengubah cara pandang terhadap UMKM. Salah satunya dengan mengembangkan hubungan B to B (business to business) yang lebih fokus pada kemitraan daripada sekadar bantuan sosial. Hal ini, menurutnya, akan menciptakan ekosistem yang lebih sehat untuk para pengusaha UMKM agar dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan besar.
“Jadi mari kita bangun UMKM dalam pendekatan kemitraan, bukan hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi dengan membangun hubungan yang saling menguntungkan dan profesional,” tambahnya.
Baca Juga, Kilasinformasi : Wamen UMKM Perkuat Keterlibatan UMKM dalam Produksi Becak Listrik, Ini Langkah Strategisnya!
Izin Usaha Pertambangan: Terobosan Besar untuk UMKM
Salah satu terobosan yang sangat diapresiasi oleh Menteri Maman adalah Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk UMKM. Hal ini memberikan kesempatan bagi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan level usaha mereka. Undang-Undang Minerba yang baru memberikan peluang lebih besar bagi UKM untuk bersaing dan berkontribusi dalam sektor yang sebelumnya didominasi oleh perusahaan besar.
“Ini adalah terobosan yang luar biasa. Dengan adanya regulasi ini, kita memberi peluang besar bagi UKM untuk naik kelas dan menjadi lebih berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Menteri Maman.
Konektivitas UMKM dan Usaha Besar, Tantangan Besar
Di sisi lain, Menteri Maman menyadari bahwa tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kementerian UMKM adalah membangun konektivitas yang lebih baik antara UMKM dan usaha besar. Hingga saat ini, hubungan tersebut belum terjalin dengan optimal, sehingga rantai pasok antara UMKM dan sektor industri besar masih sangat terbatas.
“Sampai hari ini, kita belum melihat adanya konektivitas yang kuat antara UMKM dan perusahaan besar. Ke depan, kami akan memberi prasyarat kepada usaha kecil dan menengah yang mendapatkan IUP agar dapat membangun rantai pasok yang lebih terintegrasi,” jelas Maman.
Baca Juga, Kilasinformasi : Menteri UMKM Tanamkan Semangat Wirausaha pada Siswa SMA untuk Mendorong Kemandirian Ekonomi
UMKM Sebagai Penopang Utama Ekonomi Indonesia
Menteri Maman juga menggarisbawahi pentingnya sektor UMKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2025, sektor UMKM diperkirakan akan memainkan peran lebih besar dalam menopang perekonomian nasional. UMKM berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja di Indonesia. Tercatat lebih dari 64 juta unit usaha yang turut serta menopang perekonomian rakyat.
“Kami ingin sektor UMKM menjadi seperti di negara-negara maju lainnya, seperti China, Korea Selatan, dan Jepang, yang menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi negara mereka,” ungkap Menteri Maman.
Kerja Sama Antara Pemerintah dan Pelaku UMKM
Dalam acara tersebut, Menteri Maman didampingi oleh Deputi Bidang Kewirausahaan, Siti Azizah, dan sejumlah tokoh penting lainnya seperti Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, serta Menteri Riset dan Teknologi periode 2019-2021, Bambang Brodjonegoro. Acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif bagi UMKM di Indonesia.
Sumber Kementrian UMKM