Kilasinformasi.com, 22 Februari 2025 – Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025. Melalui koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait, pemerintah menyusun strategi untuk mengontrol harga pangan utama agar tetap stabil di pasaran selama periode puasa dan Lebaran.
Pengendalian Harga Pangan Utama
Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fritz Edward Siregar, mengungkapkan bahwa salah satu langkah yang akan diambil adalah operasi pasar. Pemerintah berfokus untuk menurunkan harga komoditas pangan utama seperti minyak goreng dan gula, yang sering mengalami lonjakan harga menjelang Ramadan dan Lebaran.
“Pemerintah berorientasi menurunkan harga komoditas pangan utama yang dibutuhkan masyarakat, terutama minyak goreng dan gula. Bila ada lonjakan, maka segera dilakukan operasi pasar,” ujar Fritz setelah rapat koordinasi terbatas kementerian dan lembaga di Kantor Kementerian Pertanian pada Rabu (19/2/2025).
Baca Juga, Kilasinformasi : DWP Kemensos Siap Sukseskan Program Pemerintah Prabowo, Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan UMKM!
Kolaborasi Antar Kementerian dan Lembaga
Fritz menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk bekerja sama mengawasi harga pangan agar tetap berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN diharapkan dapat berkolaborasi untuk memastikan harga tetap sesuai dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah.
“Jika ada gejolak harga, kementerian dan BUMN terkait akan bergerak untuk mendukung stabilitas harga pangan di pasaran,” lanjut Fritz.
Dalam rakor tersebut, telah disepakati bahwa beberapa BUMN akan dilibatkan dalam pelaksanaan operasi pasar Gerakan Pangan Murah. Keterlibatan BUMN ini meliputi bantuan dalam distribusi pangan melalui jaringan outlet mereka, serta dukungan angkutan untuk mempermudah distribusi bahan pangan ke seluruh Indonesia.
Operasi Pasar sebagai Solusi Stabilitas Harga
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengingatkan pengusaha dan distributor bahan pangan untuk tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan terkait HET. Ia menegaskan bahwa perusahaan yang kedapatan melanggar aturan harga akan dikenakan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin usaha.
“Jangan sampai ada pelanggaran terhadap HET yang telah ditetapkan. Jika ditemukan pelanggaran, kami tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas seperti penyegelan dan pembekuan izin usaha,” ungkap Mentan.
Mentan juga berharap agar harga minyak goreng dan bahan pangan lainnya bisa kembali ke harga yang sesuai dengan HET. Salah satu contoh adalah harga minyak goreng, yang ditetapkan dengan harga HET Rp15.700 per liter. Namun, pada kenyataannya harga minyak goreng masih dijual dengan harga lebih tinggi, mencapai Rp17.500 per liter.
“Yang pasti, saya tekankan untuk tidak ada yang bermain-main dengan HET, terutama untuk minyak goreng. Kita harus pastikan masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” ujar Andi Amran.
Komitmen Pemerintah untuk Stabilitas Pangan
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri juga menambahkan bahwa operasi pasar merupakan komitmen pemerintah untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadan. Dengan adanya operasi pasar ini, diharapkan harga pangan dapat lebih stabil dan terjangkau, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga yang mengganggu.
Baca Juga, Kilasinformasi : Target Tuntas! Kemensos Pastikan Pencairan Bansos Sebelum Ramadan, Begini Update Terbarunya!
“Kami dari Kemendag mendukung penuh operasi pasar untuk menurunkan harga dan menstabilkan harga pangan. Kami ingin memastikan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, bisa mengakses bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau selama Ramadan dan Lebaran,” ujar Dyah.
Persiapan Pemerintah Menyambut Ramadan dan Lebaran
Strategi pemerintah untuk menjaga harga pangan ini juga menjadi bagian dari persiapan menyambut bulan suci Ramadan dan perayaan Idulfitri 2025. Dalam menghadapi bulan puasa yang selalu diikuti dengan peningkatan konsumsi pangan, intervensi pasar yang efektif dan kolaborasi antar instansi akan menjadi kunci untuk menciptakan suasana yang stabil dan aman bagi masyarakat.
Dengan langkah-langkah pengendalian harga yang sudah direncanakan, diharapkan kebutuhan pangan utama masyarakat Indonesia tetap dapat terpenuhi tanpa terhambat oleh lonjakan harga yang signifikan.
Sumber : Kementrian Sosial