Kilas, 9 Februari 2025 – Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Kamis (6/2/2025) menyebabkan ribuan warga terdampak di enam kecamatan. Kejadian tersebut membuat sejumlah wilayah terendam banjir dan sebagian wilayah mengalami longsor, serta kerusakan pada fasilitas publik dan rumah warga.
Kemensos Salurkan Bantuan Darurat
Menanggapi situasi darurat ini, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Masryani Mansyur, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen terhadap dampak bencana dan kebutuhan logistik yang diperlukan. Kemensos kemudian menyalurkan bantuan darurat senilai lebih dari Rp 200 juta untuk mendukung korban bencana.
“Bantuan logistik yang kami salurkan memiliki total nilai Rp201.843.850. Kami telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan untuk memastikan bantuan sampai kepada warga yang membutuhkan,” ujar Masryani pada Sabtu (8/2/2025).
Bantuan yang disalurkan meliputi 300 paket makanan siap saji, 50 lembar kasur, 1 paket tenda serbaguna, 5 tenda keluarga portabel, 50 lembar tenda gulung, 100 lembar selimut, 60 paket family kit, dan 104 paket kids ware. Semua bantuan ini didistribusikan melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan khusus melalui Sentra Margo Laras Pati untuk dua titik terdampak. Di Desa Mejobo, bantuan yang diberikan berupa 50 paket alat kebersihan dan 100 paket sembako yang mencakup beras, sarden, mie instan, dan lainnya. Di Desa Golantepus, bantuan sembako serupa juga diberikan kepada warga setempat.
Pemkot Semarang Hibahkan Rp 10 Miliar untuk Renovasi Gedung PCNU
Sinergi dalam Penanganan Bencana
Bantuan yang diberikan juga mencakup upaya kerja bakti untuk pembersihan dan penanganan batang pohon yang tumbang akibat cuaca ekstrem. Petugas yang terlibat dalam penanganan bencana ini termasuk tim dari Dit PSKBA, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kabupaten Kudus, BPBD Kudus, relawan BPBD, PLN, serta pihak TNI-Polri dan pemerintah desa setempat.
Jumlah Warga Terdampak dan Kerusakan Infrastruktur
Berdasarkan data yang dirilis oleh Pj Bupati Kudus, bencana banjir dan longsor ini menyebabkan sebanyak 16.185 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 64.737 jiwa terdampak. Hujan dengan intensitas sangat tinggi menyebabkan genangan banjir di berbagai wilayah Kabupaten Kudus, dan meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah rumah dan bangunan rusak, serta akses jalan terganggu.
Beberapa daerah yang terdampak banjir dan longsor meliputi Kecamatan Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, Undaan, Bae, dan Jati. Genangan air yang terjadi di sebagian besar wilayah Kudus berkisar antara 20 cm hingga 100 cm, dengan titik terdalam berada di Desa Ngembal Rejo, akibat limpasan air dari Sungai Dawe dan Sungai Nolo.
Wali Kota Semarang Mbak Ita Pamitan ke Warga NU, Laksanakan Peletakan Batu Pertama Gedung Mabes NU
Bantuan dan Penanganan Bencana Lanjutan
Sebagai respons terhadap dampak bencana yang meluas, Pemerintah Kabupaten Kudus melalui SK Tanggap Darurat Nomor 300.2/18/2025 yang berlaku sejak 31 Januari hingga 14 Februari 2025, telah menyusun langkah-langkah penanganan lebih lanjut. Kemensos, bersama dengan berbagai pihak terkait, terus berupaya memastikan distribusi bantuan logistik dan pembersihan dampak bencana berjalan lancar.
Sementara itu, jalan utama yang menghubungkan Semarang-Surabaya juga mengalami kemacetan sekitar 5 km akibat genangan banjir yang menghalangi akses jalan desa di beberapa titik.
Harapan untuk Pemulihan dan Kemandirian
Dengan berbagai upaya penanganan dan bantuan yang telah diberikan, diharapkan masyarakat Kudus dapat segera pulih dari dampak bencana ini. Kemensos dan pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mengurangi dampak bencana dan mendukung proses pemulihan dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar serta mendorong kemandirian bagi warga yang terdampak.
Tags: Banjir Kudus, Longsor Kudus, Kemensos, Bantuan Bencana, Kabupaten Kudus, Hujan Ekstrem, Bencana Alam, Peran Kemensos
Sumber : Kemensos RI