Kilasinformasi.com, 23 Februari 2025 – Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) kini dapat diakses oleh para dosen dan civitas akademika di Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK), termasuk di Sekolah Tinggi Khonghucu Indonesia (STIKIN) Purwokerto. Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada dosen untuk melanjutkan studi pada jenjang S2 dan S3, baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri.
Pada Sabtu (22/2/2025), Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag, Ruchman Basori, mengungkapkan bahwa Beasiswa Indonesia Bangkit disiapkan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di dunia pendidikan, khususnya di bidang perguruan tinggi keagamaan. Sosialisasi beasiswa ini dilakukan di STIKIN Purwokerto, yang dihadiri oleh para dosen, tenaga pendidik dan kependidikan (Tendik), serta civitas akademika lainnya.
Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan agama. Sejak diluncurkan pada tahun 2022, lebih dari 6.000 awardee telah menerima manfaat dari program beasiswa ini. Ruchman Basori berharap agar para dosen di STIKIN Purwokerto memanfaatkan kesempatan ini untuk melanjutkan studi mereka ke perguruan tinggi terbaik, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga , Kilasinformasi : Guru MAN 2 Rembang Raih Prestasi Gemilang, Terpilih Jadi Penulis Teks Utama Buku Mapel Fikih Berbahasa Arab
“Para dosen STIKIN Purwokerto bisa melanjutkan studi ke Tiongkok atau negara-negara lain sesuai dengan keinginan mereka, dengan harapan agar setidaknya lima dosen di setiap program studi memiliki gelar doktor,” ungkap Ruchman Basori.
Persyaratan untuk Mendapatkan BIB Kemenag
Ruchman juga menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi dosen atau tenaga pendidik yang ingin mendapatkan BIB Kemenag. Beberapa di antaranya adalah:
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik
- Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memenuhi syarat
- Mempunyai persiapan akademik yang matang, daya juang, dan daya tahan yang kuat
- Lolos dalam seleksi yang dilaksanakan oleh pihak Kemenag
Persiapan yang perlu dilakukan antara lain adalah memiliki sertifikat TOEFL atau ujian kemampuan bahasa Inggris lainnya, serta mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi yang dipilih.
Sosialisasi BIB di STIKIN Purwokerto juga menjadi kesempatan untuk membahas perkembangan lembaga pendidikan ini. Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu (Pusbimdik) Kemenag, Susari, mengingatkan civitas akademika di STIKIN untuk serius dalam pengembangan kelembagaan, kurikulum, serta sarpras (sarana dan prasarana). Menurutnya, STIKIN harus terus berbenah agar bisa menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Susari juga menyarankan agar laboratorium pembelajaran untuk Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin dan Si Shu segera dibangun untuk meningkatkan kualitas pengajaran di STIKIN.
Baca Juga, Kilasinformasi : Kemendikdasmen dan Kementerian Lain Bahas Tuntaskan Insentif Guru Non ASN di Rapat Bappenas
Apresiasi dari Ketua STIKIN Purwokerto
Yesica Cukarestu, Ketua STIKIN Purwokerto, memberikan apresiasi atas kunjungan Ruchman Basori dan Susari dalam acara sosialisasi BIB di kampus mereka. Yesica berharap agar STIKIN Purwokerto bisa terus berkembang dan menjadi perguruan tinggi yang berprestasi. Ia juga menambahkan bahwa mereka membutuhkan pendampingan dalam berbagai aspek, seperti penataan kelembagaan, penambahan program studi, serta perbaikan jenjang kepangkatan akademik dosen.
“Kami sangat membutuhkan bantuan dalam penataan kelembagaan dan penambahan program studi di STIKIN. Harapan kami, dengan adanya pendampingan, STIKIN akan semakin maju dan berkembang,” ungkap Yesica.
Acara sosialisasi BIB di STIKIN Purwokerto dipandu oleh Emma Hadian, MM, Wakil Ketua I bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan STIKIN. Selain itu, turut hadir juga Teddy Hartanto, SH, MH, Ketua Yayasan STIKIN Purwokerto, serta sejumlah dosen dan Tendik dari STIKIN.
Dengan adanya Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), diharapkan kualitas pendidikan tinggi agama di Indonesia, terutama di perguruan tinggi keagamaan seperti STIKIN Purwokerto, dapat terus meningkat dan lebih berdaya saing secara global.
Sumber : Kementrian Agama