Semangat religius kian mengakar di Blora. Melalui Gerakan Sedekah Subuh dan Gastra, Bupati Arief Rohman mendorong masyarakat dari kota hingga desa untuk menjadikan subuh sebagai momentum ibadah, kepedulian sosial, dan pelayanan publik.
Kilasinformasi.com, Blora — Bupati Blora Arief Rohman menegaskan bahwa Gerakan Sedekah Subuh dan Gerakan Subuh Sejahtera (Gastra) akan diperluas hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Langkah ini dilakukan agar manfaat gerakan tersebut semakin dirasakan masyarakat luas.
“Gerakan subuh berjamaah dan sedekah subuh ini harus terus dikembangkan, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga menjangkau kecamatan hingga desa-desa. Kami akan menjadwalkan kegiatan keliling untuk mendukung gerakan ini,” kata Arief Rohman saat kegiatan Gastra di Pendopo Kabupaten Blora, Minggu (7/9/2025).
Gastra sendiri meliputi rangkaian kegiatan keagamaan, mulai dari salat subuh berjamaah, dzikir, istighosah, tausiyah, sedekah subuh, hingga santunan untuk anak yatim piatu. Ke depan, Bupati juga merancang program Subuh Keliling yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Program ini tidak hanya bernuansa religius, tetapi juga memberi akses layanan publik, seperti kesehatan dan administrasi kependudukan.
“Gerakan Subuh Sejahtera ini harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Kami akan melibatkan OPD terkait agar masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya,” jelas Arief.
Baca Juga, Kilasinformasi: Wahyu Katentreman: Wayang Kulit Lumajang yang Hidupkan Ekonomi Rakyat dan UMKM
Bupati juga menyoroti potensi besar infak koin subuh yang bisa dikumpulkan dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Dengan jumlah ASN hampir 10 ribu orang, kontribusi mereka diyakini mampu menyalurkan dana signifikan bagi kepentingan masyarakat. Inspirasi gerakan ini datang dari kebiasaan putranya yang rutin bersedekah di sekolah setiap pagi.
Selain itu, para ASN dan pejabat juga diajak mengikuti istighosah dan tausiyah secara rutin setiap selapan sekali (35 hari). Hal ini diharapkan menjadi pengingat spiritual agar para pelayan publik tetap amanah.
“Kita perlu selalu diingatkan, bahwa tugas utama kita sebagai pemimpin adalah memberikan manfaat bagi masyarakat. Itu harus menjadi kesadaran kolektif,” tegasnya.
Kegiatan Gastra diwarnai dengan salat subuh berjamaah, dzikir Majelis Istighosah Dzikrus Salikin, pemberian santunan kepada anak yatim, serta tausiyah KH Busro Mustofa yang mengapresiasi gerakan ini. Turut hadir Ketua PW Fatayat NU Jateng sekaligus Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah.
“Ini kegiatan yang luar biasa. Insyaallah mendapat ridho Allah SWT dan menjadi amal jariyah bagi seluruh yang terlibat,” ujar KH Busro.
Bupati Arief juga menyampaikan rasa syukur atas kondusifitas Blora yang tetap aman dan guyub berkat doa para kiai dan masyarakat. Ia berharap gerakan ini dapat terus memperkuat religiusitas, solidaritas, serta kesejahteraan masyarakat Blora.
Sumber: Infopublik.id


