Program Cek Kesehatan Gratis kini menyapa ribuan santri Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat. Sang kiai pun mengapresiasi langkah pemerintah yang dinilai peduli pada kesehatan generasi muda pesantren.
Kilasinformasi.com, Jakarta – Ribuan santri Pondok Pesantren Asshidiqiyah di Jakarta Barat hari ini mendapatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah. Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang digulirkan sejak Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pimpinan Ponpes Asshidiqiyah, KH Ahmad Mahrus Iskandar, menyampaikan rasa terima kasih secara langsung usai mendampingi Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meninjau pelaksanaan program tersebut, Senin (4/8/2025).
“Alhamdulillah, kami berterima kasih atas perhatian pemerintah. Santri-santri kami kini bisa tahu kondisi kesehatannya secara menyeluruh. Terima kasih, Pak Presiden,” ucap KH Mahrus.
Tak hanya soal penyakit, menurut KH Mahrus, pengecekan ini juga mencakup tingkat kebugaran, yang sangat penting agar santri bisa belajar dalam kondisi optimal.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenag Siapkan Pesantren Awards 2025, Santri dan Pesantren Berprestasi Akan Diganjar Penghargaan
KH Mahrus, yang juga putra dari pendiri Ponpes Asshidiqiyah KH Noer Muhammad Iskandar, mengungkapkan bahwa perhatian terhadap kesehatan santri bukan hal baru di pesantrennya. Sejak dulu pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Puskesmas kecamatan setempat untuk kunjungan rutin.
“Selama ini Puskesmas selalu datang untuk visitasi ke pondok. Kami bersyukur kerja sama ini terus berjalan dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Menag Nasaruddin Umar menyebut bahwa program CKG ini menargetkan sekitar 12,5 juta peserta didik di bawah binaan Kementerian Agama, termasuk para santri.
“Ini baru dimulai di bidang pendidikan hari ini. Saya minta semua siswa lembaga pendidikan keagamaan tidak ada yang terlewat. Ini langkah preventif, lebih baik mencegah daripada mengobati,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Menag Nasaruddin juga menyerahkan bantuan senilai Rp200 juta serta buku-buku bacaan untuk mendukung pembelajaran para santri.
“Semoga buku-buku ini bermanfaat dan memperkaya wawasan para santri,” pungkasnya.
Program ini menjadi wujud nyata sinergi pemerintah dengan lembaga pendidikan keagamaan dalam meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan generasi muda.
Sumber: Kemenag


