Kilasinformasi.com, 16 Maret 2025, -Dr Haryadi Baskoro, seorang antropolog, peneliti, dan penulis, terus menggaungkan keistimewaan Yogyakarta ke kancah internasional. Dalam upaya diplomasi budayanya, ia melakukan lawatan ke Thailand pada Februari 2025 lalu sebagai bagian dari misi Syiar Global Keistimewaan Yogyakarta.
Dalam kunjungan tersebut, Dr Haryadi mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok serta Bangkok City Library. Di sana, ia menyerahkan dua buku karyanya yang berbahasa Inggris berjudul “45 Questions on The Privileges of Yogyakarta” dan “Yogya The World’s Batik City”, yang diterbitkan oleh Penerbit Graha Ilmu. Buku-buku ini menjadi sarana untuk memperkenalkan lebih luas nilai-nilai budaya dan keistimewaan Yogyakarta kepada masyarakat internasional.
Baca Juga, Kilasinformasi ; Sosialisasi Buku Kuliah Keistimewaan Yogya di Kulon Progo
Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan Dunia
“Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat dua kerajaan, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Eksistensi Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan telah diakui dunia, terlebih setelah UNESCO menetapkan lanskap Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia. Di tengah kemerosotan moral dan akhlak global, nilai-nilai luhur dari Yogyakarta perlu disebarluaskan ke seluruh dunia,” ujar Dr Haryadi dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025).

Keberangkatan Dr Haryadi ke Thailand mendapat dukungan dari berbagai tokoh, termasuk Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, Ketua Dewan Pendidikan DIY, serta tokoh pariwisata DIY, Tazbir Abdullah. Dukungan juga datang dari Pulung Wahyu Pinto, S.H. dari HP Manajemen, yang selalu mendorong berbagai inisiatif budaya semacam ini.
Kolaborasi Budaya Jawa-Dayak
Pulung Wahyu Pinto menekankan bahwa diplomasi budaya tidak hanya terbatas pada Yogyakarta, tetapi juga harus mencakup sinergi budaya dengan daerah lain di Indonesia. Salah satu langkah konkret dari upaya ini adalah kolaborasi Dr Haryadi dengan tokoh perempuan muda dari Kalimantan Tengah, Kabik Amaz Jasikha.
“Saat ini, Dr Haryadi Baskoro sedang berkolaborasi dengan Kabik Amaz Jasikha untuk melahirkan buku-buku tentang sinergitas budaya Jawa dan Dayak. Ini akan menjadi langkah besar dalam memperkuat hubungan budaya antardaerah di Indonesia,” ungkap Pulung.
Baca Juga, Kilasinformasi : Sosiàlisasi Buku Kuliah Keistimewaan Yogyà Di Sleman
Syiar Global Keistimewaan Yogyakarta: Diplomasi Budaya ke Dunia
Program Syiar Global Keistimewaan Yogyakarta bukan sekadar upaya menyebarkan informasi, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam diplomasi budaya. Dengan semakin kuatnya pengakuan dunia terhadap Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan, upaya seperti yang dilakukan Dr Haryadi semakin memperkokoh posisi Yogyakarta di kancah internasional.
Lawatan ke Thailand ini hanyalah salah satu langkah awal. Ke depan, misi ini akan terus berlanjut ke berbagai negara lain, guna menjaga dan memperkenalkan warisan budaya Yogyakarta agar tetap lestari dan semakin dikenal dunia.(HMT)