Kilasinformasi.go.id, 20 Februari 2025 – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menerima kunjungan empat bupati terpilih dari Jawa Timur (Jatim) di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Salemba, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/2/2025). Para bupati yang hadir adalah Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Bupati Jember Muhammad Fawait, Bupati Jombang Warsubi, dan Bupati Probolinggo Muhammad Haris. Mereka datang untuk membahas rencana pengentasan kemiskinan di wilayahnya, yang akan berfokus pada pemutakhiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan untuk penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan efektivitas program sosial dan pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini, menurut Gus Ipul, merupakan langkah strategis dalam upaya mengentaskan kemiskinan yang menjadi prioritas utama Presiden Prabowo Subianto.
DTSEN sebagai Solusi Pengentasan Kemiskinan
Gus Ipul mengajak para bupati untuk segera memutakhirkan DTSEN, yang akan menjadi dasar dalam mendistribusikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan data yang lebih akurat dan presisi, bantuan sosial akan lebih tepat sasaran, sehingga bisa memberikan dampak maksimal dalam mengurangi kemiskinan di wilayah masing-masing.
“Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah ini diyakini akan mengakselerasi program pengentasan kemiskinan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo. Dengan provinsi dan kabupaten bersama Kemensos, kita bergandengan tangan untuk mempercepat pencapaian tujuan sosial ini,” jelas Gus Ipul di kantor Kemensos, Jakarta.
Baca Juga, Kilasinformasi : Target Tuntas! Kemensos Pastikan Pencairan Bansos Sebelum Ramadan, Begini Update Terbarunya!
Para bupati yang hadir menyambut baik ajakan Gus Ipul untuk memperbarui data DTSEN di daerah mereka. Bupati Probolinggo Muhammad Haris mengatakan, “Prinsipnya, kami siap bekerja sama untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.”
Target Pengentasan Kemiskinan Berbasis DTSEN
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemerintah telah menyalurkan berbagai bantuan sosial melalui program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), dan program-program lainnya di empat kabupaten yang hadir dalam pertemuan tersebut. Adapun besaran dana yang telah disalurkan kepada masing-masing kabupaten adalah Jember sebesar Rp1 triliun, Lamongan Rp600 miliar, Probolinggo Rp850 miliar, dan Jombang Rp650 miliar.
Namun, Gus Ipul menekankan bahwa jumlah dana yang disalurkan tidak akan memberikan dampak signifikan jika tidak dibarengi dengan data yang akurat dan terperbarui. Oleh karena itu, pemutakhiran DTSEN sangat penting untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Bukan masalah uangnya, tapi kalau tidak ada sinkronisasi data, hasilnya tidak akan optimal. Kita perlu kerja bersama untuk memastikan bahwa data ini presisi,” lanjut Gus Ipul.
Kolaborasi dan Partisipasi Masyarakat
Selain upaya pemutakhiran data melalui pemerintah daerah, Gus Ipul juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memperbarui data DTSEN. Salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan menggunakan Aplikasi Cek Bansos. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa melaporkan data yang diperlukan untuk memastikan penerima bantuan sosial sudah tercatat dengan benar.
Baca Juga, Kilasinformasi : Inpres DTSEN Resmi Ditandatangani! Kemensos Siap Lakukan Uji Petik dan Verifikasi Data, Bansos Tepat Sasaran!
“Supaya penurunan kemiskinan bisa lebih signifikan, partisipasi masyarakat sangat penting. Aplikasi ini memberikan akses langsung bagi masyarakat untuk memperbarui data yang diperlukan,” jelas Gus Ipul.
Lima Sektor Prioritas yang Ditekankan Gus Ipul
Sebagai seorang mantan kepala daerah yang berpengalaman, Gus Ipul juga memberikan beberapa arahan kepada para bupati terpilih terkait standar pelayanan minimal yang harus diutamakan. Ada lima sektor utama yang harus diperhatikan oleh kepala daerah baru dalam memimpin wilayahnya, yakni pendidikan, kesehatan, perumahan, ketentraman dan ketertiban, serta sosial.
“Lima sektor tersebut harus berjalan beriringan, namun untuk masalah pengentasan kemiskinan, sektor sosial harus menjadi yang utama,” tegas Gus Ipul.
Sumber : kemensos