Empat Sekolah Rakyat akan hadir di Sumut mulai tahun ajaran 2025/2026. Salah satunya berlokasi di UINSU, didukung penuh pemerintah pusat dan daerah.
Kilasinformasi.com, 12 April 2025, – Sumatera Utara bersiap menyambut kehadiran Sekolah Rakyat di empat titik strategis mulai tahun ajaran 2025/2026. Salah satu lokasi yang telah dikonfirmasi adalah di lingkungan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, menyusul dua fasilitas milik Kementerian Sosial dan satu gedung milik Pemerintah Provinsi Sumut.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial, dalam memperluas akses pendidikan berbasis inklusif dan gotong royong. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) turun langsung ke lokasi di Kota Tebing Tinggi pada Jumat kemarin untuk memastikan kesiapan infrastruktur, khususnya di area UINSU.
“Bersama Pak Gubernur, kami melihat langsung kondisi gedung UINSU, dan saya rasa ini sudah sangat layak untuk memulai Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.
Gedung UINSU sendiri hanya membutuhkan sedikit perbaikan. Proses renovasi akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, perluasan lahan menjadi hal penting agar sekolah dapat menampung lebih banyak siswa sesuai target Presiden Prabowo, yakni hingga 1.000 peserta didik.
Baca Juga, Kilasinformasi: Sekolah Rakyat: Jalan Baru Pendidikan dengan Sistem Asrama
Wali Kota Tebing Tinggi, Iman Irdian Saragih, menyatakan kesanggupannya untuk memperluas lahan UINSU dari semula 2,3 hektare menjadi lima hektare. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penuh program nasional ini.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, juga menyambut baik penunjukan Sumut sebagai wilayah pelaksanaan tahap pertama Sekolah Rakyat. Menurutnya, Pemprov Sumut sebelumnya telah mengusulkan pendirian 21 Sekolah Rakyat, meski realisasinya bertahap karena ketersediaan lahan.
“Mudah-mudahan daerah yang siap lahannya bisa masuk di tahap kedua,” ujar Bobby.
Program ini juga melibatkan koordinasi lintas sektor: dari rekrutmen guru dan siswa, hingga perencanaan anggaran dan sistem pengawasan. Ini sejalan dengan arahan Mensos bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat hanya mungkin terjadi jika ada sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah.
Baca Juga, Kilasinformasi: Sekolah Rakyat Jadi Senjata Baru Pemerintah untuk Menghapus Kemiskinan Ekstrem
Rektor UINSU, Nurhayati, menjelaskan bahwa gedung yang akan digunakan adalah hibah dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Bangunan tersebut dinilai cukup representatif untuk digunakan sebagai Sekolah Rakyat. Ia juga menyatakan kesiapan pihak kampus untuk memulai operasional pada Juli 2025, sesuai dengan target dari Kementerian Sosial.
“Bismillah, semoga dengan dukungan dari gubernur dan wali kota, Sekolah Rakyat bisa berjalan sesuai harapan,” ucapnya.
Gus Ipul menekankan bahwa Sekolah Rakyat akan dirancang sebagai lembaga pendidikan alternatif yang menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan formal. Dengan pendekatan kurikulum yang fleksibel dan berbasis kebutuhan lokal, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi konkret dalam membangun keadilan pendidikan di Indonesia.
Sumber: Kemensos