Di tengah hujan Jakarta Timur, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyambangi rumah sederhana calon siswa Sekolah Rakyat. Kunjungan penuh empati itu memberi harapan baru bagi keluarga kecil di Cipayung.
Kilasinformasi.com, Jakarta — Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul turun langsung ke lapangan memotret kehidupan calon siswa Sekolah Rakyat. Salah satu yang ia kunjungi adalah Galih Yahdan Atlantik, anak yatim lulusan SD dari Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Meski hujan mengguyur, Gus Ipul tetap melangkah ke rumah Suratna, ibu Galih, yang sehari-hari berjualan nasi uduk untuk menghidupi lima anggota keluarga. Dengan penghasilan sekitar Rp1,5 juta per bulan, kehidupan keluarga ini jauh dari cukup. Ketika tak punya modal, Suratna menjual kue titipan tetangga. Sementara sang ayah, Karsim Krisdianto, telah lama meninggal dunia.
Baca Juga, Kilasinformasi: Pantau Digital Proyek Sekolah Rakyat, Menteri PU: Progres Sudah Capai 61,78%
“Inilah salah satu potret keluarga yang menjadi perhatian Bapak Presiden,” kata Gus Ipul dalam kunjungan tersebut, Jumat (28/6/2025). “Bukan hanya soal bantuan sosial, tapi bagaimana anak-anak seperti Galih bisa mendapat pendidikan yang layak di lingkungan yang aman.”
Sekolah Rakyat adalah inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang dirancang untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah ini berbasis asrama, gratis, dan menerapkan pendekatan multi entry – multi exit untuk menyesuaikan kondisi masing-masing anak.
“Mudah-mudahan Sekolah Rakyat bisa meringankan beban orangtua dan mengantar anak-anak menjadi agen perubahan,” lanjut Gus Ipul.
Dalam momen hangat itu, Gus Ipul berdialog langsung dengan Galih. “Mau jadi apa nanti?” tanya Gus Ipul. “Pesepak bola,” jawab Galih mantap. “Pelajaran favorit apa?” “Matematika,” ujarnya. Gus Ipul tersenyum dan mendoakan Galih agar terus semangat belajar.
Baca Juga, Kilasinformasi: Sekolah Rakyat: Sekolah Unggulan Gratis untuk Anak-anak dari Keluarga Miskin
Suratna, sang ibu, tak kuasa menahan haru. Ia mengucap syukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk anaknya. “Saya bersyukur atas berdirinya Sekolah Rakyat, sehingga anak saya bisa melanjutkan sekolah dengan nyaman dan gratis,” ucapnya.
Program Sekolah Rakyat tak hanya memberikan akses pendidikan, tapi juga memberdayakan orangtua siswa dan memperbaiki rumah-rumah yang tak layak huni. Untuk tahap awal, sebanyak 100 titik sekolah akan dibuka pada tahun ajaran baru Juli 2025, mencakup 9.755 siswa. Menyusul kemudian 100 titik tambahan, hingga jumlah total siswa tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 20 ribu orang, didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan.
“Kalau sekolah ini berhasil, Galih bukan hanya lulus. Dia bisa mewujudkan mimpinya, bahkan jadi bukti bahwa mimpi besar bisa dimulai dari tempat sederhana,” pungkas Gus Ipul.
Sumber: Kemensos