Kilasinformasi.com, Karawang — Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengunjungi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Margakaya Istimewa di Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (21/10/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk mengecek langsung data penerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dan memastikan penyalurannya tepat sasaran.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih, serta Wakil Bupati Karawang Maslani. Ia meninjau proses administrasi data penerima bantuan di ruang layanan Puskesos.
“Saya dan Pak Wamen didampingi Pak Wabup melihat langsung data keluarga setiap RT. Semua file tersusun rapi, mana yang memenuhi kriteria dan mana yang tidak,” ujar Gus Ipul.
Data penerima bantuan yang dikumpulkan oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) itu kemudian dimasukkan ke Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) milik Puskesos. Setiap data telah diverifikasi melalui kunjungan lapangan, termasuk dokumentasi foto rumah dan kondisi aset penerima.
Menurut Gus Ipul, sistem tersebut nantinya akan diintegrasikan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) milik Badan Pusat Statistik (BPS) agar sinkron antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kalau datanya sudah masuk ke BPS, akan dilakukan verifikasi dan validasi hingga keluar peringkat desil 1 sampai 4. Dengan begitu, data makin akurat karena berbasis kondisi riil di lapangan,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya akurasi data untuk memastikan bantuan sosial (bansos) benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, kesamaan data juga menjadi dasar untuk mengintegrasikan berbagai program sosial antarinstansi.
“Saya ingin menjadikan Karawang sebagai daerah percontohan integrasi data karena hampir seluruh desa dan kelurahannya sudah memiliki Puskesos. Ini patut diapresiasi,” kata Gus Ipul.
Dalam kunjungan itu, Gus Ipul juga menyoroti penyaluran BLTS sebesar Rp300 ribu per bulan yang diberikan selama tiga bulan , Oktober, November, dan Desember 2025, sebagai bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam program perlindungan sosial.
Bantuan tersebut menjangkau 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM) atau sekitar 140 juta jiwa dengan asumsi empat anggota per keluarga.
Salah satu penerima manfaat, Acem, mengaku menerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) sebesar Rp600 ribu secara utuh melalui PT Pos. “Utuh, pak, tidak dikurangi,” jawabnya saat ditanya Gus Ipul.
Dengan adanya BLTS tambahan, total bantuan yang diterima Acem akan mencapai Rp1,5 juta, terdiri dari Rp600 ribu bansos reguler dan Rp900 ribu BLTS.
“Untuk penyaluran, yang melalui Himbara sudah mulai dikirim bertahap, sementara PT Pos akan memberitahu penerima melalui pendamping atau perangkat desa,” terang Gus Ipul menutup kunjungannya
sumber: Kemensos


