Peringatan Hari Krida Pertanian ke-53 menjadi momen penting penguatan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai ujung tombak swasembada pangan nasional. Pemerintah menegaskan reformasi sistem penyuluhan akan dimulai 2026.
kilasinformasi.com,Jakarta – Puncak peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 Tahun 2025 yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Senin (30/6), menegaskan kembali peran penting Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai ujung tombak transformasi sektor pertanian nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para penyuluh dan Babinsa yang aktif mendampingi petani. Ia menegaskan bahwa PPL dan Babinsa merupakan “mata dan telinga” Presiden dalam pengawasan pertanian, mulai dari distribusi pupuk, penggunaan alsintan, hingga adopsi teknologi modern.
Baca Juga, Kilasinformasi: Panen Perdana Kopi Robusta Lereng Merapi, Kementan Dukung Sleman Jadi Sentra Kopi Unggulan
“Jika ada penyimpangan harga pupuk di atas HET, laporkan. Pasti kami tindak tegas,” kata Mentan Amran.
Ia menegaskan, kios atau distributor pupuk yang melanggar akan langsung ditindak, termasuk pencabutan izin penyaluran pupuk bersubsidi. Pengawasan ini akan diperkuat melalui keterlibatan aktif penyuluh dan Babinsa di lapangan.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa penguatan peran penyuluh merupakan bagian dari reformasi sistem penyuluhan sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 3 Tahun 2025. Salah satunya adalah penarikan status penyuluh dari daerah menjadi ASN pusat mulai 2026.
“Sebanyak 34.000 dari total 38.000 penyuluh telah diseleksi dan akan menjadi pegawai pusat. Namun mereka tetap bertugas di daerah masing-masing,” ujarnya.
Idha menegaskan, penyuluh memiliki peran kunci dalam meningkatkan produktivitas petani, mendorong penggunaan benih unggul, serta penerapan teknologi pertanian modern. Ia juga menyoroti peran penting Brigade Pangan yang kini menjadi motor penggerak transformasi pertanian di berbagai daerah.
Brigade Pangan dibekali alsintan, benih unggul, dan pelatihan usaha tani. Namun, bantuan tersebut hanya diberikan sekali. Setelah itu, brigade diharapkan mampu mandiri dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kementan RI Bersama Pemkab Sleman Wujudkan Program Nasional Swasembada Pangan
Sebagai bentuk penghargaan, Mentan Amran secara simbolis menyerahkan 10 unit sepeda motor kepada penyuluh terbaik berdasarkan kinerja seperti peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT), pengawalan harga gabah dan jagung, serta partisipasi aktif dalam program Brigade Pangan.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Pertanian juga meluncurkan dua inisiatif strategis, yakni penetapan 1.000 gapoktan sebagai titik serah pupuk bersubsidi dan penguatan Koperasi Pertanian Modern sebagai penyalur BBM untuk alat mesin pertanian (alsintan).
Peringatan HKP ke-53 ini mengusung tema “Transformasi Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan SDM Pertanian Mendukung Swasembada Pangan Nasional”. Lebih dari 3.000 peserta hadir, termasuk pejabat pemerintah, penyuluh, petani, akademisi, hingga pelaku usaha dari seluruh Indonesia.
Sumber: Kementan


