Industri agro Indonesia mencatatkan investasi lebih dari Rp 206 triliun dan menyerap 9 juta tenaga kerja, berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Kilasinformasi.com, 29 Maret 2025, – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa sektor industri agro Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan yang menggembirakan. Pada tahun 2024, sektor ini tercatat tumbuh sebesar 5,20% dan memberikan kontribusi sebesar 8,89% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Angka ini menegaskan peran vital industri agro dalam menopang perekonomian Indonesia, terutama melalui sektor pengolahan non-migas yang menyumbang hingga 51,81% dari total PDB.
“Industri agro telah membuktikan kemampuannya dalam menggerakkan perekonomian nasional. Selain itu, sektor ini juga memberikan dampak besar dalam menyerap tenaga kerja, dengan lebih dari 9,37 juta orang yang terlibat. Ini adalah kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia,” jelas Agus Gumiwang.
Sektor Andalan: Makanan, Minuman, dan Furnitur
Beberapa subsektor dalam industri agro yang menonjol antara lain industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur. Kedua sektor ini berperan besar dalam meningkatkan ekspor dan menghasilkan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenperin Dukung Penguatan Branding IKM Kosmetik dan Obat Tradisional Lokal
Namun, Agus juga mengingatkan bahwa industri agro menghadapi berbagai tantangan. Fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi global, dan dampak perubahan iklim menjadi hambatan yang harus dihadapi oleh sektor ini. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang adaptif dan penerapan inovasi teknologi untuk mengatasi tantangan tersebut. Menurutnya, dukungan dari pemerintah serta investasi berkelanjutan sangat penting agar industri agro Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Ekspor Agro yang Meningkat, Menandakan Daya Saing yang Kuat
Terkait dengan perdagangan internasional, industri agro Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat baik. Pada tahun 2024, nilai ekspor sektor agro tercatat mencapai USD 67,08 miliar dengan volume sebesar 67,07 juta ton. Dari angka ini, sektor makanan dan minuman olahan menjadi penyumbang terbesar, dengan kontribusi USD 41,4 miliar.
Keberhasilan ini mencerminkan kualitas dan kuantitas produk agro Indonesia yang semakin berkembang, baik dari segi daya saing maupun keberagaman produk. Menurut Agus, keseimbangan yang baik antara ekspor dan impor menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan sektor agro, serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Investasi Mencapai Rp 206 Triliun, Bukti Kepercayaan Dunia Usaha
Sektor industri agro juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam hal investasi. Hingga tahun 2024, sektor ini berhasil menarik total investasi sebesar Rp 206,3 triliun. Investasi ini terdiri dari Rp 126 triliun yang berasal dari modal asing dan Rp 80,4 triliun dari modal dalam negeri. Angka ini menunjukkan bahwa industri agro Indonesia memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan, sehingga menarik minat investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Investasi yang terus mengalir ini adalah bukti bahwa dunia usaha semakin percaya pada masa depan industri agro Indonesia. Kami akan terus mendukung dan mendorong sektor ini untuk berkembang lebih lanjut,” kata Menperin.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenperin Raih Peringkat ke-6 Terbaik pada Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024, Terus Tingkatkan Pelayanan Publik
Agus menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam menjaga pertumbuhan industri agro yang berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan sektor ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada peran serta pelaku usaha dan masyarakat. “Kami berharap agar sektor agro Indonesia dapat terus beradaptasi dengan perkembangan global, sehingga dapat tetap berdaya saing tinggi di pasar internasional,” tutupnya.
Sumber: Kemenperin