Usai menunaikan ibadah haji, ratusan jemaah asal Batang tiba dengan wajah haru dan penuh syukur. Selain rindu keluarga, megono—makanan khas Batang—jadi pelipur rindu yang tak tergantikan.
Kilasinformasi.com,Batang — Suasana haru dan penuh syukur mewarnai kepulangan ratusan jemaah haji asal Kabupaten Batang yang tiba di halaman Pendapa Kabupaten Batang, Jumat (20/6/2025) dini hari. Setelah menempuh perjalanan panjang lebih dari 12 jam dari Jeddah ke Solo, para jemaah akhirnya kembali menginjakkan kaki di tanah kelahiran mereka.
Tak hanya melepas rindu pada keluarga, banyak jemaah yang juga mengungkapkan kerinduannya pada makanan khas Batang, seperti nasi megono dan tempe mendoan. Salah satunya, Eminingsih, yang bersama sang suami sangat menantikan kembali mencicipi rasa kampung halaman.

“Yang paling dikangenin itu makanannya, megono sama tempe, karena di sana tidak ada. Adanya daging sama ayam terus,” ungkapnya sambil tersenyum.
Eminingsih juga berharap seluruh keluarganya kelak bisa menyusul ke Baitullah, menyusul pengalaman spiritual luar biasa yang baru saja dijalaninya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenhub Pastikan Penerbangan Haji Aman Usai Ancaman Bom di Pesawat Saudia
Senada, pasangan Kurniasih dan Daryono juga merasakan rindu akan suasana lokal Batang, terutama ikan panggang dan megono yang menjadi santapan favorit mereka.
“Pelayanannya bagus selama di sana, tapi makanan seperti megono itu yang nggak tergantikan. Pulang-pulang langsung pengin makan itu,” ujar Daryono.
Tak hanya rindu makanan, Suindarti, salah satu jemaah haji lainnya, mengaku masih tak percaya bisa beribadah di depan Ka’bah setelah menunggu 13 tahun lamanya.
“Seperti mimpi. Alhamdulillah sekarang sudah pulang dan bisa ketemu keluarga,” ujarnya dengan mata berbinar.
Kepulangan Suindarti disambut haru oleh keluarganya. Ira, adik Suindarti, bahkan tak kuasa menahan air mata bahagia saat menyambut sang kakak.
Baca Juga, Kilasinformasi: 175 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Mayoritas Karena Penyakit Jantung
“Ini tangisan bahagia. Melihat kakak sehat dan bisa kembali dari Mekah itu luar biasa,” kata Ira.
Kepulangan para jemaah disambut penuh hangat oleh keluarga masing-masing. Bagi sebagian besar jemaah, momen ini bukan hanya penanda akhir dari perjalanan spiritual, tetapi juga awal untuk kembali mengabdi di tengah masyarakat dengan semangat baru. (AS Saeful Husna Kabiro Batang)