Kilasinformasi.com, Jakarta, — Dalam semangat memperingati Hari Kartini, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memimpin kegiatan “Kartini Ride: Perempuan Tangguh Mengayuh” dengan pesan kuat: perempuan Indonesia harus menjadi garda terdepan dalam melindungi anak-anak di dunia digital.
Mengayuh sepeda sejauh 30 kilometer dari rumah menuju kantor, Meutya bukan sekadar menunjukkan semangat kebugaran fisik, tapi juga menyuarakan urgensi ketangguhan perempuan dalam menghadapi tantangan ruang digital yang kian kompleks. Ia menyebut kegiatan ini sebagai simbol kekuatan perempuan yang sanggup “mengayuh lebih jauh“, baik secara harfiah maupun maknawi.

“Dunia digital terus tumbuh dan anak-anak semakin terpapar teknologi sejak usia dini. Perempuan—khususnya ibu, guru, dan konten kreator—memegang peranan vital sebagai pelindung utama mereka,” ujar Meutya di hadapan peserta gowes dan komunitas perempuan, Selasa pagi di Jakarta.
Meutya juga menyoroti hadirnya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas), yang menjadi fondasi hukum baru untuk membangun ruang digital yang aman bagi anak-anak. Namun, ia menekankan bahwa regulasi saja tak cukup. Perlu keterlibatan aktif dari seluruh perempuan Indonesia.
“Perempuanlah yang mengawal langsung. Mereka membimbing anak-anak menyaring informasi, menjaga etika digital, dan memberi contoh penggunaan teknologi secara bijak. Literasi digital harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Usai bersepeda, Meutya berdiskusi dengan komunitas pesepeda perempuan Brotherspeed 113 yang turut berpartisipasi dalam Kartini Ride. Dialog tersebut menyinggung peran perempuan dalam edukasi digital dan pentingnya komunitas dalam mendukung kesadaran publik.
Aligya Keiko Hendranata, salah satu peserta, mengaku terinspirasi bisa bersepeda bersama Menkomdigi dan berdiskusi langsung soal isu perempuan dan ruang digital.
“Senang banget bisa gowes bareng Ibu Menteri. Ini lebih dari sekadar olahraga, tapi juga edukasi yang menyentuh peran perempuan secara nyata,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Hayfa Aretha Zizi yang menekankan urgensi literasi media sosial di kalangan generasi muda perempuan. Menurutnya, dunia maya kini penuh tantangan, dari penyebaran hoaks hingga cyberbullying, yang harus disikapi dengan pengetahuan dan ketahanan digital.
Baca Juga, Kilasinformasi: Menkomdigi Meutya Hafid Serukan Moderasi Digital Demi Masa Depan Generasi Muda
Ke depan, Kementerian Komdigi berkomitmen untuk memperluas jangkauan sosialisasi PP Tunas melalui pelibatan komunitas perempuan, kampanye publik, dan pelatihan literasi digital yang inklusif. Tujuannya jelas: membangun ekosistem digital yang aman, sehat, dan memberdayakan bagi generasi masa depan.
Hari Kartini tahun ini tak hanya dirayakan dengan simbol kebaya dan bunga, tetapi juga dengan langkah nyata untuk melindungi anak-anak di era digital. Kartini masa kini hadir dalam bentuk perempuan tangguh yang berdaya secara fisik, mental, dan digital.
Sumber: Komdigi