Jakarta, 13 Februari 2025 – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia berencana membangun pesantren percontohan modern yang memiliki standar internasional. Rencana besar ini mengusung konsep pesantren berbasis pendidikan Islam yang terintegrasi dengan kurikulum internasional untuk menghasilkan generasi unggul dan berdaya saing global. Pesantren ini akan berdiri di atas lahan seluas 10 hektare dan akan menjadi model pendidikan yang mengedepankan kualitas dan fasilitas terbaik.
Pesantren Modern dengan Fasilitas Terbaik
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa pesantren ini akan menerapkan kurikulum yang menggabungkan pembelajaran agama Islam dengan sistem pendidikan internasional. Menag Nasaruddin Umar menyampaikan hal ini saat menerima kunjungan dari Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Kamis (13/2/2025). Pesantren ini bertujuan untuk menjadi bukti bahwa pendidikan agama Islam di Indonesia dapat mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi standar pendidikan global.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pesantren juga bisa berstandar dunia. Ini adalah bagian dari jihad pendidikan yang harus kita perjuangkan bersama,” ujar Nasaruddin Umar. Menurutnya, tantangan terbesar dalam pendidikan Islam saat ini adalah ketimpangan fasilitas dan pendanaan antara pesantren dan sekolah umum.
Tantangan dalam Dunia Pendidikan Islam
Pendidikan di Indonesia memiliki kesenjangan yang cukup besar antara sekolah umum dan pesantren. Menurut Menag Nasaruddin, sekolah umum di Indonesia telah mendapat banyak dukungan dari negara, mulai dari fasilitas fisik hingga pelatihan guru yang dilakukan ke luar negeri. Sebaliknya, pesantren, yang jumlahnya mencapai sekitar 42.000 di seluruh Indonesia, masih bergantung pada dana swasta dan sumbangan masyarakat tanpa dukungan pemerintah yang memadai.
“Di sekolah umum, semua fasilitas disediakan negara. Tetapi di pesantren, masih banyak yang belajar tanpa kursi, tidur dengan bantal yang sudah puluhan tahun tidak diganti,” katanya. Menag berharap pesantren percontohan ini bisa menjadi solusi untuk menjembatani kesenjangan tersebut dan memberikan fasilitas terbaik untuk santri serta para siswa berbakat yang ingin mengembangkan potensi mereka di bidang akademis dan agama.
Pesantren dengan Sistem Boarding School
Pesantren ini akan mengusung sistem pendidikan boarding school, yang menjadi tren pendidikan global. Sistem ini memungkinkan para santri untuk tinggal di asrama sambil menerima pendidikan yang intensif. Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa penelitian internasional menunjukkan bahwa model pesantren memiliki keunggulan dalam hal pembentukan karakter dan disiplin para siswa.
“Di luar negeri, banyak negara yang sudah mengadopsi sistem boarding school untuk mencetak pemimpin masa depan. Pesantren kita sudah mengaplikasikan sistem ini sejak lama, tetapi perlu perbaikan dalam hal fasilitas dan metode pembelajaran,” tambahnya.
Visi Pendidikan yang Berstandar Internasional
Pendiri Yayasan Pendidikan Kader Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan bahwa salah satu visi utama yayasan tersebut adalah membangun sekolah unggulan yang dapat mencetak calon pemimpin masa depan. Dirgayuza menjelaskan bahwa banyak negara seperti Vietnam dan Singapura telah mengadopsi sistem pendidikan internasional yang mengarah pada pendidikan berbasis boarding school. Oleh karena itu, ia berharap Indonesia dapat mengikuti langkah negara-negara tersebut untuk menciptakan pendidikan yang dapat bersaing di tingkat internasional.
“Kita perlu pathway yang jelas agar anak-anak berbakat bisa masuk ke universitas top dunia,” kata Dirgayuza Setiawan. Melalui pesantren percontohan ini, para santri diharapkan dapat mengakses pendidikan berkualitas yang mendukung mereka untuk berkembang di tingkat global.
Dengan dibangunnya pesantren percontohan yang mengusung konsep pesantren modern dan berstandar internasional, Kemenag berharap dapat menghasilkan generasi penerus yang siap bersaing di dunia global tanpa meninggalkan jati diri keislaman. Pesantren ini tidak hanya akan menjadi pusat pendidikan agama yang berkualitas, tetapi juga menjadi contoh bagi pesantren lainnya dalam hal fasilitas, kurikulum, dan metode pembelajaran.
Sumber : kemenag RI