Kilas, 9 Februari 2025 – Dalam upaya memperkuat kerja sama dengan media, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pertemuan bertajuk Temu Penanggung Jawab Siaran Agama di Media pada 13 Februari 2025 di Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas penyiaran program-program keagamaan, khususnya selama bulan Ramadan, yang mengusung nilai-nilai moderasi beragama dan edukasi bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa media memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang mengedepankan prinsip moderasi, inklusivitas, dan toleransi di tengah masyarakat. Dalam situasi arus digital yang begitu deras, kehadiran media yang bijak dalam menyampaikan informasi keagamaan sangat dibutuhkan.
Pentingnya Kolaborasi Kemenag dan Media
Menurut Abu Rokhmad, media merupakan mitra strategis bagi Kemenag dalam menyampaikan informasi keagamaan yang bermanfaat dan relevan bagi masyarakat. “Media adalah mitra strategis Kemenag yang sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang moderat, inklusif, edukatif, dan penuh toleransi di tengah masyarakat,” ujar Abu Rokhmad saat memberikan keterangan di Jakarta, Minggu (9/2/2025).
IWO Indonesia Rayakan HUT ke-7 dan HPN 2025, Wakil Bupati Indramayu Dukung Peran Pers
Pertemuan yang akan berlangsung pekan ini menjadi bagian dari rangkaian acara Marhaban Ya Ramadhan yang mengusung tema “Lestarikan Tradisi, Dekatkan Diri, Selamatkan Bumi.” Kemenag berharap program-program keagamaan yang disiarkan di berbagai media tetap berpegang pada prinsip moderasi beragama, dengan konten yang informatif, mendidik, serta mempererat ukhuwah dan toleransi antarumat beragama.
Abu Rokhmad juga menekankan bahwa keterlibatan media dalam agenda-agenda Bimas Islam merupakan bentuk transparansi dan pertanggungjawaban Kemenag kepada publik. Dalam konteks ini, media diharapkan tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga ikut berperan dalam menciptakan literasi keagamaan yang lebih baik.
“Melalui kolaborasi ini kami berharap berita dan tayangan keagamaan terus relevan, terpercaya, dan sesuai dengan prinsip jurnalisme yang profetik dan profesional,” tambah Abu Rokhmad.
Siaran Keagamaan di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan menjadi momen yang sangat penting bagi umat Islam, terutama dalam memperdalam pemahaman agama dan menjalankan ibadah. Oleh karena itu, Kemenag ingin memastikan bahwa setiap siaran keagamaan yang hadir di media selama Ramadan dapat memperkuat nilai-nilai keagamaan yang moderat dan inklusif.
Abu Rokhmad juga berharap agar melalui penyiaran yang tepat, media dapat menyampaikan pesan-pesan yang mencerahkan dan membawa manfaat bagi umat, serta menghindari konten yang bisa menyesatkan atau memicu perpecahan. Penyiaran yang mendidik dan mengedepankan prinsip toleransi dan moderasi akan berkontribusi besar dalam membangun kesatuan umat beragama di Indonesia.
Aini Zahra, Siswi Madrasah Berprestasi yang Membantu Ayah Berjualan Es di Sekolah
Hari Pers Nasional 2025: Momentum Penguatan Sinergi
Sebagai tambahan, Abu Rokhmad juga menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Pers Nasional 2025. Menurutnya, Hari Pers Nasional merupakan momen yang tepat untuk memperkuat sinergi antara Kemenag dan media dalam membangun literasi keagamaan yang lebih baik. “Selamat Hari Pers Nasional 2025. Semoga insan pers terus profesional, independen, dan menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa,” ujar Abu Rokhmad.
Hari Pers Nasional 2025 diharapkan bisa menjadi titik awal dalam penguatan kerja sama antara Kemenag dan media, khususnya dalam menyebarkan informasi keagamaan yang bermanfaat dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya moderasi beragama.
Tag: Kemenag, Siaran Agama, Temu Media, Abu Rokhmad, Bimas Islam, Ramadan 2025, Moderasi Beragama, Hari Pers Nasional 2025, Literasi Keagamaan, Kolaborasi Media, Pendidikan Keagamaan, Toleransi.
sumber : Kemenag RI