Kilasinformasi.com, 22 Februari 2025 – Kementerian Agama (Kemenag) menerima penyerahan software aplikasi Alfalak 2025 dari Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Rabu (19/2/2025). Penyerahan dilakukan dalam rangka Pertemuan Ahli Hisab Rukyat di Jakarta. Aplikasi ini akan mempermudah perhitungan astronomi dalam menentukan awal bulan Hijriah dengan menggunakan teknologi modern.
Alfalak 2025: Solusi Hisab yang Lebih Akurat
Software Alfalak 2025 merupakan platform hisab falak kontemporer yang dikembangkan untuk mendukung penentuan awal bulan Hijriah, seperti yang diterapkan dalam penentuan tanggal bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Sebelumnya, perhitungan awal bulan Hijriah sering dilakukan secara manual, yang rentan terhadap ketidaktepatan.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menyampaikan apresiasinya atas inovasi yang dibawa oleh BIG. Menurutnya, penggunaan perhitungan manual selama ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan kadang tidak sepenuhnya akurat. Kehadiran aplikasi Alfalak 2025 diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efisien dan tepat.
Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenag Susun Pedoman Harmony Award 2025, Dorong Dialog Antarumat Beragama dan Keberlanjutan Lingkungan!
Perhitungan Astronomi Modern Berbasis Teknologi
Aplikasi Alfalak 2025 dirancang dengan mengacu pada prinsip-prinsip astronomi modern, selaras dengan metode hisab yang telah diterima oleh para ulama dan pakar falak. Fitur unggulan dari aplikasi ini adalah kemampuannya untuk menghitung posisi bulan dan matahari secara real-time, yang akan memberikan hasil yang lebih presisi dan akurat.
Menurut Arsad Hidayat, keberadaan software ini menjadi tonggak baru dalam sistem penentuan awal bulan Hijriah yang sebelumnya mengandalkan metode manual. Dengan teknologi berbasis data ilmiah, hasil perhitungan menjadi lebih terjamin dan dapat diakses dengan lebih mudah oleh berbagai pihak yang membutuhkan.
“Dengan adanya aplikasi ini, kita berharap masyarakat dan lembaga terkait, seperti ahli hisab dan akademisi, dapat lebih mudah mengakses informasi yang akurat mengenai awal bulan Hijriah. Aplikasi ini akan mempermudah pekerjaan kita dalam menentukan waktu yang tepat untuk ibadah-ibadah tertentu,” ungkap Arsad.
Aplikasi Alfalak 2025 Diharapkan Menjadi Rujukan Utama
Ke depan, Kemenag berencana untuk mengintegrasikan Alfalak 2025 dalam sistem penentuan awal bulan Hijriah yang sudah diterapkan selama ini. Penggunaan aplikasi ini bertujuan untuk memperkuat sistem hisab berbasis data ilmiah dan teknologi terkini, serta mempercepat proses penentuan waktu ibadah yang sangat penting bagi umat Islam.
Kemenag juga berharap aplikasi Alfalak 2025 dapat digunakan secara luas oleh masyarakat, lembaga, dan instansi terkait untuk meningkatkan kualitas layanan keagamaan di Indonesia. Dengan kemudahan dan akurasi yang ditawarkan oleh aplikasi ini, diharapkan umat Islam dapat lebih mudah mengikuti perkembangan waktu ibadah yang tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama.
Baca Juga , Kilasinformasi : Kemenag Buka Kursus Baca Al-Qur’an dan Kitab Kuning di Ramadan 1446 H, Daftar Sekarang Sebelum Kehabisan!
Komitmen Pemerintah dalam Peningkatan Layanan Keagamaan
Menurut Arsad, pengembangan teknologi falak berbasis software ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan keagamaan bagi masyarakat. Dengan terus mengadaptasi perkembangan teknologi, Kemenag memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil untuk kepentingan umat dapat didasarkan pada data yang lebih akurat dan dapat dipercaya.
“Penerimaan dan penggunaan teknologi seperti Alfalak 2025 ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan layanan keagamaan yang lebih baik dan berbasis teknologi. Kami berharap aplikasi ini dapat membantu menyelaraskan penentuan waktu ibadah di Indonesia,” tutup Arsad Hidayat.
Sumber : kementrian Agama