Kilasinformasi.com, 28 Maret 2025, – Serangkaian serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada awal tahun 2025 kembali menimbulkan korban jiwa. Serangan pertama terjadi pada 10 Januari 2025 di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, dan serangan kedua pada 21 Maret 2025 di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Sebagai bentuk tanggung jawab, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah memberikan santunan kepada ahli waris dua korban yang berasal dari Kabupaten Yalimo.
Santunan Diserahkan kepada Ahli Waris Korban di Sulawesi Selatan
Pada 22 Maret 2025, Kemensos melalui Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam, Adrianus Alla, menyerahkan santunan sebesar Rp15 juta kepada dua keluarga korban yang berasal dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Penyerahan santunan dilakukan di Kantor Wali Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Adrianus Alla menegaskan bahwa santunan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab negara terhadap keluarga yang ditinggalkan oleh para korban.
“Santunan sebesar Rp15 juta sudah diserahkan kepada masing-masing keluarga korban,” ungkap Adrianus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/3/2025).
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Tapanuli Selatan
Selain itu, serangan yang terjadi di Distrik Anggruk, Yahukimo, pada Maret 2025 juga merenggut nyawa satu orang asal Flores Timur. Kemensos kini sedang berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat untuk memastikan siapa yang berhak menerima santunan atas nama ahli waris korban tersebut.
Adrianus menambahkan, Kemensos berkomitmen untuk memberikan santunan yang sama, yakni sebesar Rp15 juta, kepada ahli waris korban di Distrik Anggruk. Penyerahan santunan ini direncanakan akan dilakukan setelah libur Idul Fitri 2025, dengan rencana kunjungan langsung ke rumah ahli waris korban.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemensos Kirim Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Sumedang
Serangan yang dilakukan oleh KKB di Papua menambah daftar panjang peristiwa kekerasan yang mengancam keselamatan warga di wilayah tersebut. Kejadian ini menyoroti perlunya penanganan lebih lanjut terhadap masalah keamanan di Papua, serta pentingnya kehadiran negara untuk melindungi warga sipil.
Dengan penyerahan santunan ini, pemerintah menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap korban kekerasan, dan memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena dampak. Santunan ini tidak hanya menjadi bentuk dukungan finansial, tetapi juga simbol solidaritas dari pemerintah kepada masyarakat yang sedang berduka.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kementerian UMKM dan Kemensos Bersinergi Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Lewat Wirausaha
Melalui langkah-langkah ini, Kemensos juga berupaya meringankan beban keluarga yang ditinggalkan oleh korban, serta mengingatkan bahwa negara hadir untuk memberikan perlindungan dan bantuan dalam situasi darurat seperti ini. Harapannya, dengan adanya perhatian lebih terhadap aspek sosial, keluarga korban bisa memperoleh dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalani masa-masa sulit pasca kepergian orang yang mereka cintai.
Sumber: Kemensos


