Kilas, 12 Februari 2025 – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia menanggapi kritik terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dianggap sering salah sasaran. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), memastikan bahwa untuk meningkatkan efektivitas program perlindungan sosial, Kemensos telah menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang kini telah mencapai tahap finalisasi. Dengan data tunggal ini, diharapkan penyaluran bantuan sosial akan lebih tepat sasaran.
Gus Ipul menjelaskan bahwa penggunaan DTSEN merupakan langkah strategis yang diambil untuk menghindari kesalahan dalam penyaluran bansos, yang sering menjadi sorotan beberapa pihak. Menurutnya, instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk bekerja dengan data yang lebih akurat dan valid sudah menjadi prioritas utama. “Pak Prabowo sejak awal mengajak kita kerja dengan data yang akurat. Apa yang dikerjakan selama tiga bulan terakhir ini adalah dalam usaha untuk memperoleh data yang lebih akurat. Masukan-masukan yang baik akan terus kita jadikan bahan evaluasi penyaluran ke depan,” ujar Gus Ipul saat konferensi pers di kantor Kemensos, Jakarta.
Kampus Apresiasi Strategi Gus Ipul dalam Berantas Kemiskinan melalui Kolaborasi Perguruan Tinggi
Penggunaan Data Akurat untuk Minimalkan Kesalahan
Salah satu fokus utama dari Kemensos adalah memastikan bantuan sosial dapat tepat sasaran. Gus Ipul menambahkan bahwa dengan adanya data baru yang lebih akurat, potensi kesalahan dalam penyaluran bansos dapat diminimalisir. Data yang digunakan dalam penyaluran bansos kini berasal dari DTSEN, yang mengintegrasikan berbagai pangkalan data utama, seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
DTSEN akan diuji silang dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan akurasi data yang lebih tepat. “Mudah-mudahan dengan data yang baru ini, bansos salah sasaran bisa diminimalisir dan kelak tidak akan terjadi lagi,” tambah Gus Ipul. Sebagai langkah lanjutan, Kemensos bersama Badan Pusat Statistik (BPS) berkomitmen untuk memutakhirkan data setiap tiga bulan agar data yang digunakan selalu valid dan terkini.
Pentingnya Data Tunggal untuk Program Perlindungan Sosial

Gus Ipul menegaskan bahwa salah satu alasan penyaluran bansos sering tidak tepat sasaran adalah karena selama ini banyak lembaga yang memiliki data mereka sendiri-sendiri, tanpa adanya integrasi data yang menyeluruh. Oleh karena itu, dengan adanya DTSEN, diharapkan seluruh program perlindungan sosial bisa menggunakan satu data yang konsisten dan valid. Dalam hal ini, data tunggal yang terintegrasi ini diatur melalui instruksi Presiden, dan akan menjadi acuan utama bagi semua pihak terkait.
Target Penyaluran Bansos yang Efektif
Kementerian Sosial menyalurkan bansos sekitar Rp75 triliun setiap tahunnya, yang disalurkan melalui berbagai saluran seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Dengan adanya DTSEN, diharapkan seluruh penerima bansos benar-benar dari golongan yang berhak dan membutuhkan. Bansos ini, dalam bentuk cash transfer, langsung disalurkan melalui bank Himbara dan PT Pos Indonesia. Dengan begitu, bantuan yang diterima oleh masyarakat miskin dan rentan akan lebih tepat sasaran, memberikan dampak yang lebih maksimal dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Cash transfer kita Rp75 triliun per tahun langsung ke bank Himbara dan PT Pos,” kata Gus Ipul. Program bantuan sosial ini menjadi instrumen penting dalam upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mendukung masyarakat yang kurang mampu.
Partisipasi Masyarakat dalam Pemutakhiran Data
Pemutakhiran data juga melibatkan masyarakat luas. Kemensos mengajak masyarakat untuk berpartisipasi melalui aplikasi Cek Bansos, yang memungkinkan mereka untuk mengecek apakah mereka termasuk dalam daftar penerima bantuan sosial atau tidak. Selain itu, masyarakat juga dapat mengajukan Usul Sanggah jika mereka merasa tidak sesuai dengan data yang ada. Gus Ipul menjelaskan bahwa pemutakhiran ini dilakukan bersama dengan pilar sosial, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Gus Ipul Hadiri Peluncuran Cek Kesehatan Gratis: Kado Ulang Tahun Presiden Prabowo untuk Lansia
“Kita bersama pilar-pilar sosial, Pemda dan masyarakat melakukan pemutakhiran bersama baik lewat jalur Formal maupun Partisipasi lewat aplikasi Cek Bansos yang terus kita sempurnakan untuk Usul Sanggah,” ujar Gus Ipul.
Keberlanjutan Program dan Evaluasi Berkala
Dengan langkah-langkah pemutakhiran data secara berkala dan integrasi berbagai pangkalan data yang ada, Kemensos berharap program bansos akan semakin efektif dan tepat sasaran. Evaluasi dan perbaikan terus dilakukan untuk memastikan bahwa program perlindungan sosial bisa berjalan sesuai dengan tujuan awal, yakni mengentaskan kemiskinan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang membutuhkan.