Kemensos siap dorong jutaan KPM bergabung dan pasarkan produk lewat Koperasi Desa Merah Putih, sebagai strategi baru pengentasan kemiskinan nasional.
Kilasinformasi.com, 11 April 2025, – Dalam upaya mempercepat pemberdayaan ekonomi masyarakat, Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil langkah strategis dengan menyatakan kesiapan mengerahkan jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk mendukung pendirian Koperasi Desa Merah Putih. Program ini menjadi bagian dari tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyampaikan komitmennya saat menghadiri rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Menurutnya, Kemensos memiliki dua tugas penting berdasarkan Inpres tersebut: pertama, mendorong para KPM menjadi anggota koperasi, dan kedua, memfasilitasi para pelaku usaha di kalangan KPM untuk menjual produk mereka melalui koperasi.
“Ini bukan hanya tugas, tapi juga peluang besar untuk mempercepat pengentasan kemiskinan secara lebih terstruktur dan berkelanjutan,” ujar Gus Ipul.
Baca Juga, Kilasinformasi: Koperasi Merah Putih: Solusi Pengentasan Kemiskinan Desa
Saat ini, di Kemensos terdapat sekitar 18 juta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan 10 juta penerima bantuan sembako. Namun, karena banyak penerima yang tercatat dalam kedua program, total unik KPM diperkirakan sekitar 20 juta orang. Jumlah ini dinilai sebagai basis massa yang sangat strategis untuk penguatan koperasi di tingkat desa.
Kemensos juga telah memetakan potensi usaha di antara KPM, terutama mereka yang telah lulus (graduasi) dari program bantuan dan sudah mandiri secara ekonomi. Tahun 2024, tercatat ada ribuan KPM dengan ragam usaha seperti jasa dan perdagangan, kuliner, kerajinan tangan, pertanian, hingga peternakan.
Produk-produk dari pelaku usaha ini diharapkan bisa disalurkan melalui jaringan Koperasi Desa Merah Putih, memperluas akses pasar sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan rentan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Sleman Jadi Role Model Program Pengembangan Koperasi, Gapoktan Sidomulyo Godean Jadi Pionir
Selain memberdayakan KPM, Kemensos juga mengerahkan sumber daya manusia dari pilar sosial untuk memperkuat ekosistem koperasi desa. Sebanyak 33 ribu pendamping PKH disiapkan untuk mendampingi pembentukan dan pengelolaan koperasi. Tak hanya itu, terdapat 6.061 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), 24.391 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta 1.946 pendamping rehabilitasi sosial yang juga siap membantu.
Dengan kekuatan ini, diharapkan proses pembentukan koperasi dapat berjalan lebih cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Sleman Jadi Role Model Program Pengembangan Koperasi, Gapoktan Sidomulyo Godean Jadi Pionir
Langkah Kemensos mendapatkan sambutan positif dari Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Ia menegaskan bahwa percepatan pembentukan koperasi ini akan melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Desa, Menteri Pertanian, Menteri KKP, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Mendagri, Mensos, dan Menkes.
Dengan sinergi lintas sektor dan keterlibatan langsung masyarakat melalui KPM, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa yang inklusif dan berdampak langsung pada pengurangan kemiskinan.
Sumber: Kemensos