Kilasinformasi.com, 4 Maret 2025, – Pada Senin, 3 Maret 2025, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Hartono, untuk membahas peluang kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan UNS dalam pengembangan riset serta inovasi di sektor pertanian. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat upaya nasional untuk menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian, seperti peningkatan produktivitas, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan penguatan ketahanan pangan.
Mentan Amran menekankan bahwa riset dan teknologi harus dapat diimplementasikan secara langsung oleh petani untuk memberikan manfaat yang nyata. Ia menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam menghadirkan solusi-solusi pertanian yang aplikatif. “Kementerian Pertanian siap bekerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk UNS, untuk riset dan pengembangan teknologi pertanian yang langsung dapat diterapkan di lapangan oleh petani,” ujar Mentan Amran dalam audiensi tersebut.
Baca Juga, Kilasinformasi : Mentan Amran Ajak Anak Muda Jadi Konglomerat Lewat Sektor Pertanian
Rektor UNS, Prof. Hartono, menyampaikan bahwa UNS memiliki komitmen kuat untuk mendukung program-program Kementan, salah satunya adalah melalui survei investasi desain (SID) yang telah dilakukan untuk pengembangan cetak sawah dan optimalisasi lahan. “Kami sudah menyelesaikan optimalisasi lahan seluas 4.700 hektare di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Kapuas, dan 10.400 hektare untuk cetak sawah. Hasil survei ini bisa menjadi dasar dalam pengelolaan lahan yang lebih efektif,” ungkap Prof. Hartono.
Hartono menjelaskan bahwa hasil SID tidak hanya mencakup analisis tanah, irigasi, dan desain pengelolaan lahan, tetapi juga mencakup evaluasi terkait fasilitas pendukung, seperti pintu air dan sistem irigasi yang lebih efisien. Ia menambahkan bahwa untuk memastikan keberhasilan program tersebut, pendampingan dari pemerintah sangat penting agar hasilnya dapat optimal. “Pendampingan sangat dibutuhkan agar program cetak sawah ini berjalan lancar dan memberi hasil yang maksimal,” imbuhnya.
Baca Juga, Kilasinformasi : Stok Beras di Kota Yogyakarta Aman untuk Tiga Bulan ke Depan
Selain itu, UNS juga berkomitmen untuk terus mengembangkan riset di bidang pertanian, terutama dalam menghasilkan varietas unggul dengan produktivitas tinggi untuk komoditas pangan utama seperti padi, jagung, dan kedelai. Penelitian ini juga mencakup sektor hortikultura yang merupakan salah satu fokus Kementan. “Kami telah melakukan riset untuk berbagai tanaman pangan yang akan sangat mendukung program Kementan dalam meningkatkan produksi padi nasional,” tambahnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia dengan menghubungkan hasil riset akademik dengan kebutuhan praktis petani di lapangan. Dengan dukungan riset yang berbasis inovasi dan teknologi, diharapkan produktivitas sektor pertanian Indonesia dapat terus meningkat, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada ketahanan pangan nasional.
sumber : kementrian Pertanian