Close Menu
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
Rabu, November 12
Facebook X (Twitter) Instagram
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
You are at:Beranda » Khofifah Ajak Pelajar Jawa Timur Aktif Donor Darah Lewat PMR, Targetkan 4 Persen Donor Sukarela
Berita Unggulan

Khofifah Ajak Pelajar Jawa Timur Aktif Donor Darah Lewat PMR, Targetkan 4 Persen Donor Sukarela

KilasInformasiBy KilasInformasiOktober 15, 202503 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Khofifah ajak pelajar SMA/SMK dan Madrasah Aliyah aktif donor darah lewat PMR agar Jawa Timur capai target 4 persen pendonor sukarela. foto: Humas PMI Jatin
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Kilasinformasi.com, Surabaya – Upaya memperkuat semangat kemanusiaan di kalangan generasi muda terus digencarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendorong pelajar SMA/SMK dan Madrasah Aliyah agar aktif mendonorkan darah lewat kegiatan Palang Merah Remaja (PMR).

Ajakan tersebut disampaikan saat Khofifah menyerahkan penghargaan kepada 604 pendonor darah sukarela yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (14/10/2025).

Dalam kesempatan itu, penghargaan diberikan secara simbolis kepada sepuluh perwakilan pendonor darah, didampingi oleh Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo dan Ketua Dewan Kehormatan PMI Jatim Emil Elestianto Dardak.

“Insyaallah, setelah ini kita akan menyusun rencana aksi untuk memaksimalkan peran SMA/SMK dan Madrasah Aliyah melalui PMR, agar target 4 persen donor darah sukarela di Jawa Timur bisa tercapai,” ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, saat ini jumlah pendonor sukarela di Jawa Timur baru mencapai 2–3 persen dari total populasi potensial. Padahal, standar ideal minimal adalah 4 persen. Karena itu, Pemprov Jatim bersama PMI terus menggencarkan kampanye kesadaran donor darah di masyarakat.

Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya peningkatan mutu layanan transfusi darah. Saat ini PMI Jatim tengah mengembangkan Unit Donor Darah (UDD) yang memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) agar kualitas dan keamanan darah tetap terjaga.

“Kami berharap PMI Jatim dapat memiliki UDD berstandar CPOB di tingkat provinsi,” tambahnya.

Jawa Timur kini memiliki 42 Unit Pengelola Darah (UPD), terdiri atas 37 UPD PMI dan 5 UPD rumah sakit di 37 kabupaten/kota. Keberadaan jaringan ini dinilai menjadi kekuatan penting untuk menjaga ketersediaan darah di seluruh wilayah.

Khofifah juga menegaskan, ketersediaan stok darah sangat berperan dalam mendukung program penurunan angka kematian ibu dan bayi.

“Mari jadikan semangat Setetes Darah, Sejuta Harapan sebagai motivasi bersama untuk membantu sesama,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo mengapresiasi perhatian Khofifah terhadap kegiatan PMI, termasuk pemindahan lokasi acara ke Gedung Negara Grahadi.

“Awalnya acara ini direncanakan di Gedung BK3S, tapi perhatian Ibu Gubernur luar biasa sehingga dipindah ke Grahadi. Banyak dari 604 pendonor ini yang baru pertama kali masuk ke sini,” ujar Imam.

Imam mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 135 ribu pendonor darah di Jawa Timur, dengan 604 di antaranya telah mencapai 75 kali donor. PMI Jatim menargetkan jumlah pendonor meningkat menjadi 250 ribu orang pada tahun depan.

Ia juga menambahkan, donor darah rutin terbukti memiliki manfaat positif bagi kesehatan. Saat ini terdapat empat UDD di Jatim yang sudah bersertifikat CPOB—yakni di Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, dan Lumajang. Tiga daerah lain, Jember, Tulungagung, dan Bojonegoro, sedang dalam proses sertifikasi.

Dalam kesempatan yang sama, Imam juga menyinggung pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) PMI Jatim untuk memilih ketua baru periode lima tahun ke depan.

“Saya sudah 82 tahun, sebentar lagi 83. Banyak yang meminta saya kembali dicalonkan, tapi biarlah peserta Musprov yang menentukan,” katanya.

Salah satu penerima penghargaan, Setiawan (32) dari UDD Tulungagung, mengaku mulai mendonor sejak masih SMA tahun 2010.

“Awalnya karena diajak guru dan teman. Lama-lama saya sadar bahwa setetes darah sangat bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.

Ia berharap semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk menjadi pendonor aktif.

“Terima kasih kepada Ibu Gubernur atas apresiasinya. Semoga semakin banyak generasi Z yang ikut berkontribusi lewat donor darah,” tutupnya.

sumber: Infopublik.id

#DonorDarah #GenerasiMuda #Kemanusiaan #KhofifahIndarParawansa #PemprovJatim #PMIJatim #PMRJawaTimur #SetetesDarahSejutaHarapan #SukarelawanDarah #Surabaya
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
KilasInformasi
  • Website

Berita Terkait

Daya Beli Lesu, DPRD DIY Minta Pemda Genjot Ekonomi Lewat BUMD dan Program Produktif

November 12, 2025

Panen Jagung di Seyegan, Wabup Sleman Dorong Kolaborasi Petani dan Pemerintah Tingkatkan Produktivitas

November 12, 2025

Pemkab Sleman Revitalisasi TPK untuk Percepat Penanggulangan Kemiskinan

November 12, 2025
Berita Terbaru

Daya Beli Lesu, DPRD DIY Minta Pemda Genjot Ekonomi Lewat BUMD dan Program Produktif

November 12, 2025 Berita Unggulan

Panen Jagung di Seyegan, Wabup Sleman Dorong Kolaborasi Petani dan Pemerintah Tingkatkan Produktivitas

November 12, 2025 Berita Unggulan

Pemkab Sleman Revitalisasi TPK untuk Percepat Penanggulangan Kemiskinan

November 12, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
© 2019 Kilas Informasi - All Right Reserved.
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.