KKP dorong konservasi Arwana Super Red lewat kontes ikan hias sebagai strategi pelestarian dan penguatan ekonomi lokal berbasis legalitas dan keberlanjutan.
Kilasinformasi.com, Pontianak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat perannya dalam pelestarian spesies ikan hias unggulan Indonesia, salah satunya Arwana Super Red yang berasal dari Kalimantan Barat. Lewat partisipasinya dalam berbagai ajang, termasuk Kontes Arwana Pontianak – APPS Feat RDI Cup 2 pada awal Mei lalu, KKP menegaskan pentingnya konservasi yang dibarengi dengan legalitas dan keberlanjutan ekonomi.
Dalam kontes yang diadakan di Pontianak Convention Center itu, sebanyak 197 ekor Arwana Super Red dari berbagai daerah dipamerkan dan dinilai, menandakan tingginya minat dan potensi pasar ikan hias di Indonesia.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Syarif Iwan Taruna Alkadrie, menyatakan bahwa pelestarian ikan langka tidak hanya memiliki nilai ekologi, tetapi juga potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat lokal. Arwana Super Red yang merupakan kebanggaan Kalimantan, bahkan Indonesia, perlu dikelola secara hati-hati agar tetap lestari namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga, Kilasinformasi: KKP Ingatkan Bahaya Konsumsi Ikan dari Destructive Fishing
“Kegiatan seperti kontes ini membuka ruang sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha. Selain memperkenalkan potensi Arwana secara estetika, ajang ini juga menjadi momentum edukasi penting tentang pentingnya legalitas dan kelestarian,” ujar Iwan.
Iwan menegaskan bahwa KKP terus mendorong para pelaku usaha untuk memiliki izin resmi dalam penangkaran dan perdagangan Arwana. Legalitas tidak hanya menjaga keberlanjutan lingkungan, tapi juga menciptakan stabilitas harga dan daya saing di pasar domestik maupun internasional.
Apresiasi juga datang dari Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Koswara, yang menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis. Ia menekankan bahwa kontes seperti ini tak hanya sekadar ajang pamer kecantikan ikan, tetapi juga sarana edukasi publik dan penguatan regulasi sumber daya hayati laut.
Arwana Super Red merupakan spesies yang dilindungi secara internasional lewat Appendix I CITES dan nasional melalui Keputusan Menteri KP No. 1 Tahun 2021. Karena itu, semua aktivitas penangkaran dan perdagangan harus berada dalam kerangka hukum yang jelas.
“Dengan legalitas yang kuat, kita bisa menjamin keberlangsungan spesies ini untuk generasi mendatang,” ujar Koswara.
Baca Juga, Kilasinformasi: KKP Perketat Patroli di Laut Sulut, 17 Kapal Asing Pencuri Tuna Berhasil Ditangkap
Pada kontes kali ini, gelar Grand Champion diraih oleh Arwana milik 88 Red Gallery Jakarta, yang mendapat hadiah utama senilai Rp100 juta. Ini bukan sekadar soal menang, tapi menjadi simbol penting bahwa kualitas bisa dicapai melalui praktik budidaya yang bertanggung jawab dan sah secara hukum.
Ajang ini menjadi bukti bahwa konservasi tidak harus bertentangan dengan aspek ekonomi. Justru, ketika dilandasi tata kelola yang baik dan edukasi publik, sektor ikan hias bisa tumbuh sebagai salah satu pilar ekonomi biru Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya pendekatan ekonomi biru, yakni memadukan keberlanjutan lingkungan, perlindungan keanekaragaman hayati, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Partisipasi aktif KKP dalam kegiatan seperti kontes Arwana ini menjadi salah satu bentuk nyata dari strategi tersebut. Harapannya, ke depan akan muncul lebih banyak inisiatif serupa yang mengangkat nilai konservasi sebagai inti dari pengembangan sektor kelautan dan perikanan, terutama ikan hias.
Sumber : KKP