Kilas, 10 Februari 2025 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berkomitmen untuk mengembangkan sektor ekonomi biru dengan fokus pada pengembangan Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari), yang menjadi prioritas utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi wisata bahari yang dimiliki Indonesia, serta memberdayakan masyarakat pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Direktorat Jasa Kelautan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah melaksanakan berbagai program strategis yang mendukung pertumbuhan Desa Wisata Bahari. Hingga akhir 2024, sebanyak 108 kawasan desa pesisir telah menerima bantuan sarana wisata bahari, yang mencakup berbagai infrastruktur pendukung untuk meningkatkan daya tarik wisata.
Kemenparekraf Dukung Konser Musisi Irlandia Niall Horan di Jakarta
Peraturan dan Program Terstruktur
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Victor Gustaaf Manoppo, menjelaskan bahwa sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 93 Tahun 2020 tentang Desa Wisata Bahari, pengelolaan program ini menjadi lebih terstruktur. Menurutnya, konsep Dewi Bahari mengintegrasikan berbagai elemen penting seperti pengelolaan wisata berbasis masyarakat, pelestarian kearifan lokal, upaya konservasi alam, serta penguatan kewirausahaan di sektor wisata.
“Desa Wisata Bahari bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Lebih dari itu, program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Victor Gustaaf Manoppo.
Dukungan KKP untuk Pembangunan Desa Wisata Bahari
Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda, menjelaskan bahwa dukungan dari KKP tidak hanya terbatas pada peraturan, namun juga mencakup pemberian fasilitas fisik yang dibutuhkan untuk pengembangan wisata bahari. Dalam upaya ini, KKP telah menyalurkan berbagai bantuan seperti perahu, alat snorkeling, kios kuliner, dan peralatan selam. Selain itu, pelatihan pengelolaan usaha juga diberikan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola desa wisata secara lebih profesional.
“Program Dewi Bahari telah menunjukkan hasil yang signifikan. Hingga tahun 2024, sebanyak 23 Desa Wisata Bahari telah ditetapkan melalui Keputusan Dirjen PKRL Nomor 53 Tahun 2023. Bahkan, tujuh desa lainnya akan segera ditetapkan sebagai Desa Wisata Bahari tahun ini,” terang Miftahul Huda. Keberhasilan desa-desa ini dalam menarik wisatawan dan menciptakan lapangan kerja baru menjadi bukti nyata dari keberhasilan program ini.
Selain itu, program Dewi Bahari juga melibatkan integrasi usaha lokal seperti kuliner, kerajinan tangan, serta homestay, yang memberikan kontribusi langsung terhadap ekonomi masyarakat setempat. Dengan pendekatan yang berbasis pada pemberdayaan ekonomi lokal, program ini telah berhasil membawa dampak positif pada sektor pariwisata di wilayah pesisir.
Pelatihan dan Pengelolaan Berkelanjutan
Untuk memastikan pengelolaan wisata bahari yang berkelanjutan, KKP juga rutin menyelenggarakan pelatihan pengelolaan destinasi wisata secara daring dan luring. Materi pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan wisata, seperti pelayanan prima, diversifikasi produk wisata, pemasaran digital, hingga sertifikasi pemandu wisata. Dengan pelatihan ini, KKP berharap para pengelola desa wisata dapat meningkatkan kualitas layanan mereka dan menjadikan destinasi wisata bahari Indonesia lebih kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.
Mendukung Ekonomi Biru dan Konservasi Laut
Pengembangan Desa Wisata Bahari merupakan bagian integral dari program ekonomi biru yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta menjaga kelestarian ekosistem laut untuk generasi mendatang.
Dengan mendorong pengembangan sektor pariwisata bahari yang berkelanjutan, KKP berupaya menciptakan dampak ekonomi yang positif tanpa mengorbankan kelestarian alam. Desa Wisata Bahari diharapkan menjadi model pengelolaan destinasi wisata yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung konservasi laut.
Tag: #DesaWisataBahari, #KKP, #EkonomiBiru, #SustainableTourism, #WisataBahari, #KonservasiLaut, #PemberdayaanMasyarakat, #Keberlanjutan, #PembangunanPesisir, #Indonesia
Sumber KKP RI