Kilasinformasi.com, 26 Maret 2025, – Menyambut arus mudik Lebaran 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggandeng operator seluler (Opsel) serta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memperkuat layanan darurat dan sistem peringatan dini, guna mengurangi risiko bencana dan meningkatkan keselamatan masyarakat. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah optimalisasi layanan Panggilan Darurat 112 dan sistem Early Warning System (EWS) yang menggunakan SMS Blast dan TV Digital untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, mengungkapkan bahwa peningkatan layanan darurat ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang akan melaksanakan mudik. “Dengan adanya Call Center 112 dan sistem EWS yang terintegrasi, kami berharap masyarakat dapat dengan mudah mengakses bantuan darurat, di mana pun mereka berada. Ini adalah langkah nyata menuju sistem single number emergency seperti 911 di Amerika Serikat,” ujarnya dalam siaran pers yang disampaikan pada Rabu, 26 Maret 2025.
Baca Juga, Kilasinformasi: Komdigi Siapkan 386 Posko dan 1.500 Personel untuk Menjaga Kualitas Telekomunikasi Selama Mudik dan Nyepi 2025
Layanan darurat 112 merupakan hasil kolaborasi antara Komdigi, Pemda, operator seluler, dan berbagai instansi terkait seperti Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, serta Kepolisian Resor (Polres). Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga turut mendukung dengan menyediakan notifikasi cuaca ekstrem secara real-time melalui EWS.
Sistem EWS sendiri mengirimkan notifikasi tentang cuaca buruk atau bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah tertentu. Notifikasi ini dikirimkan melalui SMS kepada masyarakat yang berada di kawasan terdampak, sehingga mereka bisa mengambil langkah-langkah antisipatif lebih awal. Edwin Hidayat Abdullah mengungkapkan, “Kami sangat mengapresiasi pihak operator seluler yang memberikan layanan panggilan gratis ke 112 dan mendukung SMS Blast kebencanaan. Kolaborasi ini memperlihatkan komitmen bersama untuk keselamatan masyarakat.”
Layanan darurat 112 saat ini telah aktif di 161 kabupaten/kota di Indonesia dan telah diuji coba di jalur mudik utama Pulau Jawa dan Sumatera. Hal ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur darurat di sepanjang jalur mudik, sehingga masyarakat merasa lebih tenang dan terlindungi selama perjalanan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Komdigi Tangani 1,3 Juta Konten Pornografi dan Judi Online Berkat Laporan Masyarakat
Call Center 112 beroperasi sepanjang waktu, 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Layanan ini siap memberikan respons cepat terhadap berbagai keadaan darurat, seperti kebakaran, kecelakaan, bencana alam, kondisi medis darurat, hingga tindak kriminal. Selain itu, dengan adanya sistem EWS, masyarakat yang berada di wilayah yang terdeteksi cuaca ekstrem akan langsung menerima pemberitahuan mengenai potensi bencana yang bisa terjadi.
Masyarakat dapat mengakses layanan darurat ini tanpa perlu khawatir soal biaya, karena panggilan ke nomor 112 dapat dilakukan tanpa pulsa dan tanpa kode area. Ini merupakan salah satu kemudahan yang diberikan agar masyarakat dapat segera meminta bantuan tanpa hambatan. Selain itu, dengan adanya notifikasi EWS, masyarakat yang berada di daerah terdampak cuaca ekstrem akan menerima pesan peringatan secara otomatis.
Mewujudkan Mudik Lebaran yang Aman dan Nyaman
Dengan adanya layanan darurat 112 dan sistem EWS, diharapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 akan menjadi lebih aman dan nyaman. Masyarakat tidak hanya bisa merasa tenang karena mudahnya mengakses bantuan darurat, tetapi juga lebih siap dalam menghadapi potensi bencana alam berkat pemberitahuan yang lebih awal.
“Layanan darurat ini merupakan salah satu upaya kami untuk memastikan bahwa arus mudik Lebaran 2025 berlangsung dengan aman, tanpa gangguan yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat. Kami ingin semua pihak dapat terlibat dalam menciptakan lingkungan yang aman selama mudik Lebaran tahun ini,” tambah Edwin Hidayat Abdullah.