Kilasinformasi.com, Pontianak — Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 53 Pontianak, Rabu (22/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia terkesan dengan praktik toleransi beragama yang hidup di kalangan para siswa.
“Saya syukur tadi ya ketika siswa-siswa kita ini mengikuti makan siang terpimpin, ada yang berdoa dengan agama Islam, ada yang berdoa dengan agama lain. Di situ kelihatan toleransinya, di situ kelihatan kebersamaannya,” ujar Gus Ipul dengan penuh apresiasi.
Menurutnya, pemandangan itu menjadi bukti nyata bahwa pendidikan karakter dan nilai keberagaman sudah tertanam kuat di Sekolah Rakyat. “Doanya beda-beda tapi duduknya berjejer, rukun, saling peduli satu dengan yang lain. Ini patut kita apresiasi,” tambahnya.
Gus Ipul tiba di SRT 53 Pontianak pukul 12.40 WIB. Ia disambut meriah dengan tarian bela diri tradisional dan yel-yel siswa, sebelum menyapa para murid dengan pelukan dan salam hangat.
Setelah berinteraksi dengan siswa, Menteri Sosial meninjau berbagai fasilitas sekolah, mulai dari ruang makan, asrama, hingga kamar siswa. Ia menjelaskan bahwa SRT 53 merupakan sekolah baru yang mulai beroperasi sejak September 2025 dan sudah mengampu jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Nah ini karena terintegrasi berarti ada SD, SMP, SMA. Baru sebulan berjalan, masih masa adaptasi. Tapi bulan depan insya Allah sudah lebih stabil,” jelasnya.
Gus Ipul menegaskan, mendidik siswa di Sekolah Rakyat bukan perkara mudah. Guru dan kepala sekolah harus memiliki empati, kesabaran, dan kepedulian tinggi karena siswa datang dari latar belakang sosial yang beragam.
“Guru di Sekolah Rakyat harus punya empati, sabar, dan siap membimbing anak-anak dengan memperkuat kebersamaan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan.
“Tidak boleh ada bullying, pelecehan seksual, atau tindakan intoleransi di sekolah ini,” tegasnya.
Ke depan, Gus Ipul menargetkan agar setiap kabupaten/kota memiliki Sekolah Rakyat. Saat ini, Kementerian Sosial tengah melakukan konsolidasi data agar program berjalan tepat sasaran.
“Kalau datanya kuat, sekolahnya nanti bisa benar-benar menampung anak-anak yang memenuhi kriteria,” tuturnya.
Sebagai informasi, SRT 53 Pontianak saat ini memiliki 78 siswa dengan rincian: SD 21 orang, SMP 19 orang, dan SMA 38 orang, serta didukung oleh 19 guru untuk menjalankan proses belajar mengajar.
sumber: kemensos


