Tak sekadar tempat menginap, Loman Park Hotel Yogyakarta hadir dengan filosofi mendalam: Lumo—semangat suka memberi. Di balik setiap senyum staf dan desain ruang yang hangat, tersimpan jiwa pelayanan yang menenangkan.
YOGYAKARTA — Loman Park Hotel Yogyakarta terus mengukuhkan dirinya sebagai hotel dengan identitas yang kuat dan jiwa yang hidup. Bukan sekadar bangunan fisik atau layanan profesional, hotel ini berdiri dengan filosofi spiritual yang mendalam: Lumo, yang berarti “suka memberi”.
Filosofi ini dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal DPD PUTRI DIY, Agus Budi Rachmanto, S.IP., M.Si., saat memberikan sambutan di Loman Park Hotel, Rabu (2/6/2025). Menurutnya, Lumo bukan hanya nama atau konsep branding, tetapi energi batin yang mengalir dalam setiap ruang dan interaksi di hotel tersebut.
“Lumo bukan untuk menarik sebanyak-banyaknya, tetapi untuk melimpahkan kebaikan,” ujar Agus.
Baca Juga, Kilasinformasi: Loman Park Hotel Yogyakarta Perkuat Sinergi Dengan Travel Agent Lewat Sentuhan Budaya
Lumo menjadi semangat dasar dalam cara hotel melayani. Bukan melalui promosi atau diskon, tetapi lewat keramahan tulus, empati, dan perhatian terhadap detail. Tamu disambut layaknya keluarga, dengan pelayanan penuh cinta dan kesadaran.
Filosofi ini diwujudkan dalam lima pilar utama:
-
Identitas Merek dan Energi Arketipal:
Loman Park Hotel mengambil arketipe The Giver,merek yang hidup dalam kesadaran keberlimpahan, bukan kelangkaan. Pelayanan bukan lagi strategi, melainkan ekspresi nilai. -
Spiritualitas dalam Pelayanan:
Konsep Lumo sejalan dengan servant leadership. Pelayanan menjadi jalan spiritual, mengutamakan kasih, empati, dan kepekaan emosional. -
Karakter Sebagai Diferensiasi Strategis:
Di tengah kompetisi industri perhotelan, Loman tidak bersaing harga, melainkan karakter. Nilai “memberi” menjadi DNA perusahaan, dari proses rekrutmen hingga interaksi tamu. -
Energi Ruang dan Psikogeografi:
Interior hotel dirancang sebagai ruang penyembuhan (healing space), mengutamakan cahaya alami, aroma lokal, elemen budaya, dan suasana yang menenangkan jiwa. -
Branding sebagai Ekspresi Budaya Lokal:
Lumo tak hanya memberi secara spiritual, tapi juga sosial. Hotel ini mendukung produk UMKM, seni lokal, dan budaya sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif Yogyakarta.
“Memberi bukanlah tindakan transaksional, tetapi wujud tertinggi dari kesadaran akan keberlimpahan,” tegas Agus.
Melalui Lumo, Loman Park Hotel mengajak setiap tamu untuk mengalami, bukan sekadar menginap. Memberi menjadi jalan pulang, bukan hanya untuk hotel, tapi juga bagi siapa pun yang datang.
“Di tengah dunia yang serba meminta, Lumo mengingatkan kita bahwa memberi adalah jalan pulang bagi kemanusiaan,” pungkas Agus.


