Menag Nasaruddin Umar tekankan pentingnya masjid sebagai sumber manfaat bagi umat, dengan contoh Masjid Istiqlal yang aktif dalam ibadah dan program sosial selama Ramadan.
Kilasinformasi.com, 31 Maret 2025, – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa masjid harus berperan lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan umat. Hal ini ia sampaikan dalam acara Gema Takbir Nasional yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, tadi Malam.
Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin memberikan contoh nyata melalui Masjid Istiqlal yang dinilai telah berhasil memberikan manfaat luas kepada masyarakat. Masjid terbesar di Indonesia ini dikenal rutin mengadakan pengajian dengan para ulama pilihan yang memberikan bimbingan keagamaan berkualitas bagi jemaahnya. Dengan begitu, masjid ini tidak hanya menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran agama yang mendalam bagi umat Muslim.
Baca Juga, Kilasinformasi: Mudik Lebih Nyaman dengan Aplikasi Pusaka Kemenag: Temukan Masjid Terdekat untuk Istirahat
Selain pengajian, Masjid Istiqlal juga aktif dalam menyelenggarakan program sosial, seperti menyediakan santapan buka puasa bagi jamaah setiap hari selama bulan Ramadan. Menurut Menag, kegiatan ini sangat membantu umat, terutama bagi mereka yang tidak dapat berbuka puasa di rumah.
“Alhamdulillah, program ini berjalan lancar berkat dukungan dari para dermawan yang dengan ikhlas menyumbangkan bantuan,” ujar Nasaruddin.
Ia juga menekankan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya terbatas pada umat Muslim, tetapi juga menyasar kepada masyarakat non-Muslim. Ini menjadi wujud nyata dari ajaran Islam yang mengedepankan nilai toleransi dan kebersamaan antarumat beragama.

Lebih lanjut, Menag Nasaruddin juga menyebutkan tentang pelaksanaan iktikaf di Masjid Istiqlal yang selalu ramai oleh jemaah, baik pada malam ganjil maupun genap di bulan Ramadan. Iktikaf di Masjid Istiqlal tidak hanya sebatas ritual ibadah, tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan spiritual umat.
“Masjid Istiqlal bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Sebagai tempat yang menyediakan ruang ibadah dan juga berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi umat,” tambahnya.
Acara Gema Takbir Nasional ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, serta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad. Dalam acara tersebut, semua pihak sepakat untuk terus mengembangkan masjid sebagai tempat yang dapat memberikan manfaat tidak hanya dalam ranah keagamaan, tetapi juga sosial dan kemanusiaan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenag Siapkan Ribuan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik 2025
Tak hanya itu, Menag Nasaruddin juga menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal akan menjadi lokasi salat Idulfitri tingkat Kenegaraan pada 31 Maret 2025. Acara salat Idulfitri ini nantinya akan dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie, yang akan bertindak sebagai khatib dalam ibadah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa peran masjid sebagai pusat ibadah yang memiliki dampak besar tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga sebagai simbol persatuan bangsa.
Melalui kegiatan seperti ini, Menag Nasaruddin berharap masjid-masjid lainnya di Indonesia bisa mengikuti jejak Masjid Istiqlal, dengan memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat, mempererat kerukunan antarumat beragama, serta memajukan nilai-nilai agama yang damai dan moderat.
Sumber: Kemenag